Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), terus melaksanakan Program Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani). Koordinasi persiapan penguatan BPP Kostratani diintensifkan untuk 3 kabupaten di Kalimantan Selatan.
BANJARBARU,koranbanjar.net – Salah satu program utama Kementan ini digagas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, yang merupakan sebuah gerakan pembaharuan dimana pembangunan pertanian dimulai dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di tingkat kecamatan.
Pelaksanaan pendampingan Kostratani salah satunya dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPPSDMP Kementan di daerah, diantaranya adalah SMK-PP Negeri Banjarbaru, yang kali ini mendapatkan pendampingan di 3 Kabupaten di Kalimantan Selatan.
Persiapan-persiapan terus dilakukan oleh SMK-PP N Banjarbaru, salah satunya rapat koordinasi persiapan pelaksanaan sosialisasi pendampingan Kostratani di 3 kabupaten yaitu: Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Tanah Bumbu.
Koordinasi ini dilaksanakan di ruang rapat SMK-PP N Banjarbaru, Senin (10/08/2020), yang menghadirkan seluruh tim pendampingan Kostratani SMK-PP N Banjarbaru, dipimpin oleh Plt Kepala Sekolah, Kasubag Tata Usaha dan Wakasek Humas dan Industri.
Nantinya SMK-PP N Banjarbaru akan mendampingi dan menyampaikan info terkait kostratani, seperti dijelaskan Plt Kepala SMK-PP N Banjarbaru, Airin Nurmarita,
“Kita akan menyampaikan ke Koordinator BPP, nanti menunjuk Penyuluh menjadi Operator di BPP, operator inilah yang akan selalu mengupdate, membuat laporan ke pusat melalui portal laporanutama.pertanian.go.id,” ujarnya.
Ditambahkan Wakasek Humas dan Industri, Slamet Riadi menjelaskan, mereka mendampingi kegiatan Kostratani, pendampingan ini diberikan kepada BPP masing-masing di 3 kabupaten yang ditunjuk oleh BPPSDMP.
Lanjut Slamet, BPP itu tadi supaya bisa banyak fungsinya, yang nantinya bisa menjadi tempat pelatihan, kegiatan demonstrasi pertanian lainnya, khususnya untuk mendukung pertanian maju, mandiri dan modern, jadi kita harus semangat dan eksis.
Sebab, Kostratani akan menjadikan BPP sebagai pusat pembangunan pertanian yang melibatkan seluruh pelaku pertanian di kecamatan. Sehingga nantinya pegawai ditunjuk sebagai penanggung-jawab setiap BPP, harus memantau dan mengawal BPP menjadi tanggung-jawabnya.
Perlu diketahui juga bahwa Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan, untuk membangun BPP model kostratani, kesiapan sarana dan prasarana di BPP mulai dari jaringan listik, telepon dan internet menjadi suatu keharusan tersedia.
“Karena penyampaian data dan informasi terhubung dengan Agriculture War Roomatau AWR,” kata dia.
Tambah Dedi mengatakan, penyuluh dalam Kostratani harus mampu menjadi insan yang handal, tekun, dan profesional.
“Penyuluh milenial juga harus selalu meng-update teknologi informasi serta mengusai dan mampu mengoperasionalkan seluruh perangkat system yang dipersiapkan oleh Kementerian Pertanian,” sebutnya. (wd/Tim Humas SMK-PP Negeri Banjarbaru/dya)