Tagihan listrik membengkak dua kali lipat dari sebelumnya. Keluhan itu diungkapkan Sido warga Jalan Rahmat Kampung Baru RT.4 RW.2, Kelurahan landasan Ulin Utara, Kecamatan Liang Anggang, Kota Banjarbaru.
BANJARBARU, koranbanjar.net – Sido terheran, lantaran kenaikan tagihan listrik itu dialaminya padahal bulan kemarin ia sempat merasakan listrik gratis program pemerintah. Tagihan listrik bulan Mei 2020 ini, tertulis dirinya mesti membayar sebesar Rp. 633.754.
“Bulan kemarin, mau bayar nggak dibolehin. Katanya, udah dibayar pemerintah jadi tidak muncul tagihan. Tapi anehnya, bulan ini muncul tagihan membengkak dua kali lipat,” ujar Sido, Kamis (14/5/2020), kepada koranbanjar.net melalui whatsapp.
Kenaikan tagihan listrik itu pun, sempat dipertanyakannya ke tempat biasa dia membayar. “Saya disuruh ke kantor PLN langsung,” lanjutnya.
“Saya heran, kok segitu banyaknya. Paling tinggi biasanya Rp.300 ribu, ini sampai Rp.600 ribu lebih. Apa ini wajar untuk pembayaran rumah tangga seperti kami,” ucapnya.
Sebelumnya, ia disuruh menambah daya oleh petugas di lapangan. “Kalau tidak ditambah daya, katanya akan dicabut,” tutur Sido.
Saat dikonfirmasi, Humas PLN Kalselteng Geral Sudya Puraka membenarkan, yang bersangkutan bulan lalu mendapat keringanan listrik gratis karena daya yang terpasang di rumah pelanggan tersebut R1 450 VA.
“Tapi, setelah itu pelanggan melakukan tambah daya listrik ke 900VA. Terdaftar sebagai pelanggan R1M, yang tidak mendapat subsidi dari pemerintah,” papar Geral.
Speerti diketahui, program listrik gratis diperuntukkan bagi para pelanggan prabayar golongan 450 Volt Ampere (VA) dan diskon 50 persen untuk pelanggan 900 VA subsidi.
Pelanggan 450 V akan mendapatkan keringanan, senilai pemakaian tertinggi dalam tiga bulan terakhir. Sementara itu, bagi pelanggan 900VA bersubsidi akan diberikan diskon sebesar 50 persen. (ykw/maf)