Ijnjuritime, begitu kata yang pantas untuk Kota Banjarbaru yang menunggu persetujuan dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes RI) agar menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Meski begitu, suasana pasar bauntung Banjarbaru masih ramai dan masih seperti hari biasanya.
BANJARBARU, koranbanjat.net – Wabah Corona Virus Disease (Covid-19) ini memang menyebarnya yang sangat cepat. Nah, itu salah satu yang membuat Pemko Banjarbaru ingin menerapkan PSBB.
Kota Banjarbaru kini tinggal menunggu Surat Persetujuan dari Kemenkes RI untuk penerapan itu. Meski begitu, suasana pasar bauntung masih ramai didatangi warga, bahkan jalanan di sekitar pun ikut macet karena banyak pedagang dan pembeli yang berdesakan di pasar itu.
“Kayapa pang (mau gimana) nang ngaran bausaha ni, ya kada kawa ai (yang namannya mencari rejeki ya beginilah),” ujar salah satu pedagang buah di pasar itu.
Dirinya terpaksa harus tetap berjualan karena tidak memiliki pekerjaan lain. “Mun kada bejualan, beusaha apa ulun (Kalau tidak jualan, terus kerja apalagi saya?),” Katanya lagi.
Ditanya, jika nanti tidak dibolehkan berjualan bagaimana? Ia menjawab. “Yah tepaksa ai kada bejualan (terpaksa tidak jualan), cuman kayapa lah mengongkosi keluarga ulun (tapi gimana caranya menghidupi keluarga saya). Ulun ni pasrah haja pang,” jawabnya sambil membersihkan jualannya.
Diketahui, Kota Banjarbaru kini tinggal menunggu persetujuan dari Kemenkes RI untuk menerapkan PSBB demi menghancurkan covid-19 ini. (san/maf)