Sebanyak 15.057 kepala keluarga (KK) di Hulu Sungai Selatan (HSS), akan menerima bantuan langsung tunai (BLT) desa tahap pertama. Namun, tahap berikutnya bisa berubah, agar tidak dobel penerima dengan bantuan sosial (Bansos) tunai dari Kementerian Sosial (Kemensos).
KANDANGAN, koranbanjar.net – BLT dikucurkan dari dana desa, sesuai instruksi Kementerian Desa, untuk masyarakat yang terdampak Covid-19.
Bupati HSS Achmad Fikry mengatakan, semua masyarakat terdampak Covid-19.
“Akan tetapi, yang menjadi prioritas penerima bantuan adalah, yang tidak bisa memenuhi kebutuhan pokok,” terangnya.
Anggara BLT desa di HSS, totalnya sebesar Rp 25.000.072.200.
Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) HSS, Subagio menyebutkan, penerima BLT desa di HSS tahap pertama terdata, jumlahnya 15.057 KK.
“Tahap kedua dan ketiga bisa berubah. Bisa berkurang, dan bisa bertambah,” ungkapnya.
Sebab, jika ada masyarakat yang benar-benar membutuhkan namun tidak menerima satu jenis bantuan, maka bisa dimasukkan program BLT desa itu.
Baca juga;
Serta, jika ada yang menerima bantuan ganda, akan dihapus dari penerima. Sebab, sampai saat ini data dari program Bansos tunai, dari Kemensos belum keluar.
Data penerima BLT akan disinkronkan dengan data Bansos tunai, jika sudah keluar nanti.
Camat Kandangan, Ronaldy Prana Putra mewakili seluruh camat di HSS menerangkan, semua desa di HSS sudah melakukan musyawarah desa, terkait penerima BLT itu.
Dana bantuan akan tetap disalurkan bertahap, dengan syarat, penerima membuat surat pernyataan.
“Bahwa yang bersangkutan apabila dobel menerima bantuan, bersedia mengembalikannya. Ini untuk antisipasinya,” jelasnya.
Selain itu, desa juga menyiapkan dana cadangan jika masih ada warga, yang masih belum terdata.
Terkait Bansos tunai, Kepala Dinas Sosial HSS Nordiansyah menjelaskan, pihaknya baru mendapat informasi sementara akan disalurkan total 888 penerima.
“Melalui BRI sebanyak 326, dan BNI 562. Sedang melalui kantor pos sudah masuk 6505, tetapi belum ada data namanya,” sebutnya. (yat)
Baca juga;
