Beberapa hari ini masyarakat Marabahan semakin khawatir tertular virus corona. Ihwalnya, ada pasien diduga terpapar virus corona dikabarkan berhasil kabur saat menjalani isolasi atau karantina di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Marabahan.
MARABAHAN, Koranbanjar.net – Pasien berstatus orang dalam pemantauan (ODP) itu dikabarkan kabur dengan cara menerobos pagar bagian belakang SKB untuk mengikuti ibadah Jumat di sebuah masjid yang berjarak tak jauh dari tempat karantina.
Menanggapi isu itu, Bupati Batola Noormiliyani AS segera bertindak cepat. Didampingi Wakil Bupati Rahmadian Noor, Kepala Dinas (Kadis) PUPR Batola Saberi Thannoor serta sejumlah petugas terkait, dia langsung mendatangi lokasi karantina yang berada di Jalan AES Nasution, Marabahan itu, pada Kamis (23/4/2020).
Kedatangan bupati perempuan pertama di Kalsel itu untuk memastikan kondisi keamanan SKB yang sudah lebih sepekan difungsikan sebagai tempat karantina bagi warga Batola berstatus ODP.
“Makanya saya ke sini mengajak Kadis PUPR. Jadi jika benar bisa diterobos maka kita perkuat saja pagarnya,” kata Noormiliyani saat tiba di lokasi karantina.
Dalam kunjungannya tersebut, istri Hasanudin Murad itu melihat langsung kondisi pagar bagian belakang SKB yang diduga telah diterobos pasien ODP itu.
Dari pantaunnya, menurut Noormiliyani, ia tak yakin pagar yang dikelilingi kawat itu bisa diterobos pasien. Berdasarkan pengamatan itu, bupati menyimpulkan kabar pasien menerobos keluar dari tempat karantina itu tidak benar.
Apalagi, kata dia, keamanan lokasi karantina yang juga menampung pasien berstatus orang tanpa gejala (OTG) itu dijaga ketat petugas kepolisian setempat bersama anggota TNI dan Satpol PP selama 24 jam.
“Setelah mengamati kawasan belakang tadi, saya yakin kabar itu tidak benar,” ucapnya.
Meski yakin kabar itu tidak benar, bupati tetap memerintahkan agar pagar SKB segera diperkuat dan dibuat lebih tertutup untuk antisipasi. Permintaan itu langsung ia sampaikan kepada Kadis PUPR Batola usai memantau lokasi karantina.
Baca juga: Batola Siap Terapkan PSBB
Hingga kini, belum diketahui pasti kebenaran kabar pasien ODP kabur itu. Banyak yang mengatakan kabar tersebut tidak benar alias hoax. Namun belakangan, sebagian pihak mengatakan kabar itu benar terjadi.
Sejauh ini, pihak terkait setempat belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai benar atau tidaknya isu pasien kabur itu.
Diketahui, kabar pasien ODP kabur yang tak jelas dari mana sumbernya itu beredar di Marabahan melalui pesan Whatsapp. (dny)