BANJARBARU, koranbanjar.net – Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mengatakan, upaya pengendalian inflasi merupakan faktor penting pada ekonomi daerah. Dalam rangka kesiapan masyarakat, dimonitori TPID dari Bank Indonesia (BI).
“Luar biasa. Mendorong kita bersama, untuk inflasi yang sangat mempengaruhi terhadap perkembangan perekonomian. Berpengaruh, terhadap kesejahteraan kita,” ujarnya saat ditemui, Kamis (27/2/2020), di ruang rapat Aberani Sulaiman Kantor Setdaprov Kalsel, Banjarbaru.
Hal itu disampaikan, pada pembukaan rapat koordinasi (rakor) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) semester 1 se-Kalsel.
“Mari kita bersama, menjaga agar inflasi di kalsel tetap terjaga dengan baik. Jangan sampai, ada yang menyetok terlalu berlebih. Sehingga, membuat harga melonjak,” ucapnya.
Menurutnya, komunitas utama bersumber dari bahan makanan. Bahkan, ikan haruan, nila, dan lombok atau cabai.
“Kita juga akan menyiapkan 1 juta bibit lombok. Nanti, akan kita dibagikan ke masyarakat melalui Bupati dan Wali Kota se-Kalsel. Untuk membagi bibit itu,” ungkapnya.
Direktur Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kalsel Amanlison Sembiring menambahkan, inflasi selalu menjadi indikator di daerah.
“Strategi perlu diterapkan, agar lebih fokus dan efektif. Tekanan inflasi, menunjukkan trend yang akan dihadapi. Seperti pelaksanaan Ramadhan dan Idul Fitri,” paparnya. (ykw/nmaf