BANJARMASIN, Koranbanjar.net – Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Kalimantan Selatan resmi dibentuk, sekaligus ditandai dengan penyusunan pengurus, di mana Milhan Rusli didaulat sebagai pelaksana tugas ketua (Plt) JMSI Kalsel.
“Bismillah, mudahan dapat melaksanakan tugas dan memegang teguh JMSI dengan baik,” ucap Pimpred apahabar.com ini pada rapat pembentukan pengurus dan peresmian JMSl Kalsel, bertempat di Cafe Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalimantan Selatan, Jalan Di Panjaitan Banjarmasin, Rabu (19/2/2020).
Selain menetapkan plt ketua, juga ditetapkan dua plt wakil ketua, yakni Sabirin HA Sukran Nafis dari koranmetro7.co.id, dan Deny Setiawan dari koranbanjar.net. Jabatan sekretaris dan wakil sekretaris, SA Lingga dari kalselpos.com , Ady Wiryawan dari suaraborneo.com, sedangkan bendahara dipegang Ulul Maskuriah dari antara.com serta Sunarti dari kalimantanpost.com.
Milhan mengatakan, pembentukan pengurus JMSI di Kalsel sebagai komitmen bersama usai deklarasi JMSI oleh para pemilik media siber di 21 provinsi pada moment HPN Februari lalu. Dari struktur kepengurusan JMSI Kalsel yang terbentuk, para pemilik media online berupaya memasukkan para pemilik media siber yang ada di kabupaten dan kota.
Hal ini menurut Milhan, dimaksudkan untuk mempermudah membuka akses ke daerah kabupaten dan kota, sekaligus nanti akan mempermudah membentuk kepengurusan perwakilan JMSI di daerah kabupaten dan kota.
Provinsi Kalsel memiliki 13 kabupaten dan kota yang letak daerahnya cukup jauh dari ibukota provinsi Kalsel, Banjarmasin.
“Seperti Bang Sabirin kita percayakan sebagai wakil ketua, nanti diharapkan yang bersangkutan lebih mudah mengembangkan JMSI di daerah kabupaten Tabalong, yang kita ketahui adalah daerah penyangga ibukota negara, karena letak daerahnya berbatasan dengan Kalimantan Timur, tutur mantan ketua SMSI Kalsel ini kepada awak media.
Jika nanti semua struktur kepengurusan JMSI Kalsel sudah berjalan dengan baik, Milhan merasa yakin organisasi para pemilik media siber ini akan semakin besar dan berkembang.
Di Kalsel saat ini jumlah media siber hampir mencapai ratusan dan hanya beberapa yang sudah terverifikasi oleh Dewan Pers. Oleh sebab itu, kata Milhan, tantangan bagi JMSI untuk membantu agar semua media siber dapat terverifikasi dan dikelola dengan profesional.
“Kita harapkan dengan berusaha secara profesional, keberadaan media siber akan mampu memberikan kontribusi pemikiran untuk pembangunan di daerah,” tukasnya.(yon)