TELAGA LANGSAT, koranbanjar.net – Memiliki embung dan bendungan irigasi sendiri, 550 hektare sawah masyarakat di Desa Gumbil bisa teraliri air.
Saat musim tanam padi kedua, tidak akan ada lagi permasalahan kekurangan air.
Bendung irigasi Gumbil berada di Rt 4 Desa Gumbil, Kecamatan Telaga Langsat, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS).
Selesai dibangun 2020 ini, dan diresmikan Bupati HSS Achmad Fikry, Senin (3/2/2020) Pukul 11.00 Wita.
Bendung irigasi dibangun di lereng pegunungan, dan sumber airnya berasal dari sungai Gunung Kanjang.
Desa yang berbatasan langsung Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) itu, sebelumnya bergantung pada air buangan dari irigasi Haruyan Dayak di HST.
“Dengan adanya embung dan bendungan irigasi itu, bisa mengatasi masalah kekurangan air pada musim tanam ke-2, yang selama ini hanya bergantung pada buangan irigasi milik kabupaten sebelah,” ucap Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Tedy Soetedjo kepada wartawan.
Tedy menuturkan, pembangunan embung dan bendung Gumbil dilaksanakan 2 tahap.
Dijelaskannya, tahap pertama pada 2018 dibikin bangunan bagi, yang dapat menampung air hingga 5000 meter kubik.
Anggaran pembangunan tahap pertama ungkapnya, membutuhkan biaya sekitar Rp6 miliar.
Lalu, 2019 dilanjutkan pembangunan tahap ke-2 yakni bendungannya.
Bendungan yang mampu menampung air 10.725 meter kubik, memakai anggaran sekitar Rp14 miliar. (yat/dya)