Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar

Awal Mula Inisiatif Relawan Haul Guru Sekumpul Di HSS Mengirim Bambu

Avatar
622
×

Awal Mula Inisiatif Relawan Haul Guru Sekumpul Di HSS Mengirim Bambu

Sebarkan artikel ini

Logistik ribuan batang bambu dan kayu bakar untuk acara haul Tuan Guru KH Zaini Abdul Ghani, di Sekumpul, Martapura, dikirim berasal dari Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS).
Ketersediaan bambu yang sangat melimpah di daerahnya, mendasari pemikiran untuk beramal bagi relawan asal HSS.

Muhammad Hidayat, Kandangan

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Banyak cara bagi masyarakat untuk andil dalam kegiatan akbar haul ulama besar di Kalimantan Tuan Guru KH Muhammad Zaini Abdul Ghani, atau akrab disapa Abah Guru Sekumpul. Masyarakat seperti berlomba-lomba menyumbangkan tenaga, waktu maupun biaya sebagai bentuk kecintaan pada ulama asal Kota Martapura tersebut.

Salah satunya relawan gabungan asal HSS, yang menyediakan logistik berupa bambu dan kayu. Bambu digunakan untuk membikin tenda, hingga tiang bendera umbul-umbul.

Awal Mula Inisiatif Relawan Haul Guru Sekumpul Di HSS Mengirim Bambu

Mereka yang berasal dari berbagai desa di HSS, berbagai profesi, dari remaja hingga tua itu, meluangkan waktu yang harinya tidak ditentukan, mengumpulkan bambu yang tersedia melimpah di hutan sekitar.

“Rencananya akan kami lakukan ini rutin tiap tahun. Pertama kali kami melakukannya saat haul ke-14 tahun lalu, dan yang mengirim (bambu) hanya kami dari HSS. Korlapnya kita dan kawan-kawan,” ucap Pantri, salah seorang penggagas relawan pengiriman logistik bambu untuk haul Guru Sekumpul.

Bambu dan kayu hasil tebangan para relawan dikumpulkan semuanya di Desa Malutu, Kecamatan Padang Batung, lalu dikirim langsung ke Martapura diangkut menggunakan mobik truk.

Relawan yang terlibat dari berbagai kampung di Kecamatan Padang Batung, di antaranya warga dari Kampung Tambak, Desa Malutu; Pagar Haur, Desa Jelatang; Desa Malilingin dan Desa Jambu Hulu; bahkan dari Desa Lumpangi dan Malinau, Kecamatan Loksado; sampai Desa Kapuh dan Telaga Bidadari, Kecamatan Kandangan.

Dikisahkannya, awal mula terpikir ide mengirim logistik bambu tersebut, saat ia dan rekan-rekannya membantu membikin tiang bendera umbul-umbul dari bambu cina, untuk keperluan acara haul Guru Sekumpul.

Selesai mendirikan, terangnya, celakanya turun hujan dan diterpa angin kencang. Akibatnya semua tiang dari bambu tersebut ambruk dan patah.

Mulai dari situ, ucapnya, ia dan rekan-rekannya terpikir menyediakan bambu, agar tidak kekurangan meski terkena angin dan patah lagi. Sebab ujarnya di daerahnya wilayah HSS tersedia bambu sangat melimpah.

“Ya, kami coba mengirim saat haul ke-14, kalau tidak salah jumlahnya sekitar 6000 batang, Alhamdulillah disambut dan diterima dengan baik oleh relawan di Martapura,” kenangnya.

Mereka mengumpulkan dan bergotong-royong menebang kayu dan bambu, beberapa minggu sebelum pelaksanaan acara haul ke-14 tersebut. Bahkan ungkapnya, saat tiga hari sebelum pelaksanaan masih ada permintaan bambu dari relawan di Martapura.

Untuk haul ke-15 ini ungkapnya, pihaknya akan mengirim sekitar 10.000 batang bambu, serta kayu bakar. Relawan Haul Abah Guru Sekumpul ini mulai bekerja mengumpulkam bambu dan kayu sejak 13 Desember 2019 lalu. (*)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh