DENPASAR, koranbanjar.net – Sebagai salah satu provinsi destinasi kunjungan pariwisata di Indonesia, Bali terkenal akan pengembangan wisatanya, salah satunya adalah desa Kutuh yang berlokasi di Kabupaten Badung, Bali.
Desa yang awalnya adalah dikategorikan desa miskin ini sekarang berhasil disulap menjadi desa wisata yang berhasil memperoleh pendapatan Rp. 50 Miliar dan laba bersih mencapai Rp.14,5 Miliar pertahun dari bisnis pariwisatanya
Bahkan Desa Kutuh ini menjadi desa percontohan bagi desa lainnya di Indonesia.
Putu Anom Agustina selaku Kadis Pemberdayaaan Masyarakat Desa di Provinsi Bali mengungkapkan, terkait manfaat pengembangan desa wisata di bali ini sangat terasa nyata berpengaruh dalam ekonomi masyarakat di desa.
Ada pendapatan asli desa yang bisa diciptakan oleh desa itu sendiri. Seperti contohnya salah satu Desa di Kabupaten Badung yaitu Desa Kutuh.
“Saat ini dengan adanya program pengembangan desa wisata tersebut desa kutuh berhasil menjadi desa yang nol kemiskinan, dengan pendapatan sampai puluhan miliar,” bebernya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan program ini berhasil menambah peluang kerja bagi masyarakat desa di Desa Kutuh bukan hanya berhasil mengentaskan kemiskinan, namun juga berhasil menciptakan peluang kerja kepada masyarakat Desa Kutuh itu sendiri.
“Sehingga saat ini penduduk dengan usia kerja tidak ada lagi yang menganggur,” jelasnya saat mendapat kunjungan dari Komisi I DPRD Kalsel di Dinas Pemberdayaan Masyarak Desa di Denpasar, Kamis (21/11/2019).
Ketua Komisi I DPRD Kalsel, Hj. Rachmah Norlias menyampaikan keinginan DPRD Kalsel bahwa ekonomi di Kalsel tidak hanya mengandalkan sektor tambang saja karena potensinya terbatas.
Menurutnya, Kalsel harus mencari alternatif lain dengan pembangunan ekonomi yang lebih ramah lingkungan, berkelanjutan dan memberi income yang baik bagi masyarakat
“Dari Bali kita bisa belajar banyak, Bali merupakan salah satu daerah kunjungan wisata terbaik di Indonesia,” ujarnya.
Dengan adanya pengembangan desa wisata nusantara ini pihaknya ingin mencoba di Kalsel, minimal satu atau dua desa jadi percontohan sebagai desa wisata,” terangnya
Di lain pihak Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Kalsel Zulkifli membenarkan niat Dewan Kalsel tersebut dan berjanji akan menindaklanjutinya.
“Sekarang kita berusaha untuk tidak.mengandalkan sektor tambang dan mencari alternatif lain,” tandasnya.
Selain itu pihaknya mempunyai program serupa di Kalimantan Selatan, terutama yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.(yon)