BANJARMASIN, koranbanjar.net – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan dua periode Rosehan Noor Bahri menyikapi aksi bela ulama tanpa kehadiran dewan kalsel.
Dirinya meminta kepada mahasiswa atau masyarakat yang menyampaikan aspirasi ke DPRD Kalsel, harus terlebih dahulu melihat jadwal kegiatan dewan.
“Caranya gampang sebenarnya, bagi yang ingin menyampaikan aspirasinya ke dewan, atau ingin audensi, silakan saja namun harus arif dan bijaksana melihat jadwal kegiatan dewan,” ujarnya kepada koranbanjar.net seusai mengambil formulir calon gubernur di DPD Gerindra Jalan Ahmad Yani KM 13 Kertak Hanyar, Sabtu (9/11/2019).
Dikatakannya, kalau kebetulan dirinya ada di kantor DPRD maka bagi mahasiswa atau masyarakat yang ingin bertemu pihaknya siap melayani.
“Saya buka waktu untuk mereka yang ingin bertemu asal selama saya ada di Banjarmasin,” katanya.
Ia menegaskan tidak ada rumah rakyat tertutup untuk rakyat,mereka bisa menyampaikan tuntutannya yang mana nantinya akan kita sampaikan ke pusat.
“Namun selama ini saya senang, baik tuntutan maupun aksi semua berjalan dengan lancar dan damai,” pungkasnya.
Sebelumnya, Jumat (8/11/2019) di depan kantor DPRD Provinsi Kalsel, puluhan demonstran gabungan dari mahasiswa dan masyarakat melakukan aksi bela ulama, namun sangat disayangkan aksi damai tersebut tanpa dihadiri satupun wakil rakyat.
Dalam orasinya disampaikan tiga poin; pertama, jangan meradikalkan para ulama; kedua, mendengarkan suara-suara aspirasi mahasiswa; ketiga berhenti kriminalisasi bendera tauhid.
”Meski tidak ada satupun wakil rakyat yang hadir, kita legowo aja. Yang pening kita sudah menyampaikan aspirasi kita,” ucap pimpinan aksi, Ustadz Habibi Mustafa Soleh saat itu.(yon)
