BANJARBARU, koranbanjar.net – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kalimantan Selatan (Kakanwil Kemenkumham Kalsel) Agus Toyib menyatakan, pihaknya telah mempersiapakan untuk menyambut Proyek Pengembangan Bandara Syamsudin Noor yang akan diresmikan pada akhir tahun dengan status Internasional.
“Nantinya, akan ada layanan imigrasi yang stand by di sana. Kita mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM)nya bekerja sama dengan PT Angkasa Pura 1,”ujarnya kepada wartawan saat ditemui usai acara bakti sosial di di Panti Asuhan Pondok Pesantren Ibnu Ruslan Assyafi’iyah.
Saat dikonfirmasi, Jumat (25/10/2019) dirinya berharap pada saat peresmian semua sudah clear (beres). Pihaknya sudah berusaha, memperjuangkan agar masyarakat yang akan pergi ke luar negeri maupun sebaliknya agar semua lancar.
Diwartakan sebelumnya, Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 TPI Banjarmasin M Syahrifullah, Rabu (16/10/2019) mengemukakan pihak Imigrasi adalah pelengkap dan sifatnya mengikuti.
“Pada intinya kita siap, namun soal piranti dan kelengkapan pendukungnya masih menunggu dari dari Pihak Aangkasapura,”ucapnya.
Dijelaskan Syahrifullah, jika fasilitas pendukung sudah terlengkapi pihaknya mau tidak mau harus menyiapkan petugas atau personil untuk menjaga.
Pelaksanaan operasional international, lanjutnya, sejatinya harus ada orang dan ada pesawat tujuan luar negeri yang masuk ke Bandara.”Kalau itu ada semua harus disiapkan. Termasuk Sistem Informasi Management Keimigrasian, (SIMkim) sarver kompoter dan sejenisnya. Kita menunggu kelengkapan itu,”tuturnya.
Dibeberkannya, terkait permohonan paspor ke luar negeri mencapai 160 paspor per hari. Rata-rata ini kebanyakan memang umrah. Sebagian Wisata Religi ke Singapura melakukan ziarah dan Malaysia.
Proyek pembangunan Bandara Syamsuddin Noor dikabarkan akan soft launching pada November dan diresmikan Desember.
General Manager PT Angkasa Pura I Persero Bandara Syamsudin Noor, Indah Preastuty mengungkapkan jika bandara tersebut sudah berstatus internasional.
“Iya, status Internasional sudah kita terima September tadi,” ujarnya kepada wartawan saat peninjauan bersama Gubernur Kalsel dan beberapa kepala daerah lainnya di lokasi proyek pengembangan Bandara Syamsuddin Noor, Kamis (10/10/2019).
Ia menjelaskan, pihaknya saat ini sedang melengkapi fasilitas yang diperlukan penerbangan ke luar negeri.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Republik Indonesia, Febry Calvin Tetelepta menambahkan, ketika suatu Bandara sudah berstatus internasional maka bandara tersebut sudah bisa melayani penerbangan ke luar negeri.
“Minimal umroh dan haji, tidak perlu lagi transit ke Jakarta atau Surabaya. Karena sudah tidak lagi transit ke Bandara lain untuk penerbangan Internasional maka arus barang dan penumpang di Bandara Syamsudin Noor akan bergerak cepat. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi di Kalsel juga cepat,” ucapnya. (ykw)