Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Banjar

Komunitas Wasaka Boemi Putera Menggelar Tradisi Atur Dahar

Avatar
188
×

Komunitas Wasaka Boemi Putera Menggelar Tradisi Atur Dahar

Sebarkan artikel ini
Komunitas Wasaka Boemi Putera menggelar tradisi Atur Dahar atau selamatan,  Selasa (1/7/2025) malam di Guest House Sultan Sulaiman, Martapura. (Sumber Foto: Kominfo Kabupaten Banjar/koranbanjar.net)

Rasa syukur sekaligus upaya melestarikan budaya lokal, Komunitas Wasaka Boemi Putera menggelar tradisi Atur Dahar atau selamatan,  Selasa (1/7/2025) malam di Guest House Sultan Sulaiman, Martapura.

BANJAR,koranbanjar.net – Kegiatan ini juga dirangkai dengan pameran keris yang menampilkan seratus lebih pusaka bernilai seni tinggi.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Acara dimulai dengan doa bersama yang dipimpin oleh Penasihat Komunitas, HM Aidil Basith, dan berlangsung khidmat.

Hadir dalam kegiatan ini para perajin, kolektor, pecinta keris, serta masyarakat yang peduli terhadap pelestarian budaya nusantara.

Menurut HM Aidil Basith, Atur Dahar merupakan tradisi spiritual tahunan yang menjadi bagian penting dalam setiap kegiatan besar komunitas, khususnya yang berkaitan dengan warisan pusaka.

“Tradisi ini dilakukan satu tahun sekali sebagai sarana mempererat tali persaudaraan dan kekeluargaan,” ujar Basith yang juga menjabat Kepala Dinas Kominfo SP Kabupaten Banjar.

Dalam prosesi ini, disajikan hidangan khas Banjar, termasuk 41 macam wadai (kue tradisional).

Selain prosesi doa dan makan bersama, acara ini juga menampilkan seratus lebih keris dengan berbagai dapur (model), pamor (pola), dan tangguh (era pembuatan).

Keris-keris tersebut tidak hanya bernilai estetika, tetapi juga sarat filosofi dan spiritualitas yang menjadi warisan leluhur.

Basith menambahkan, pameran keris ini merupakan yang kedua kali digelar komunitasnya. Ia berharap ke depan bisa dilaksanakan di tempat yang lebih representatif.

“Sebenarnya masih banyak keris yang ingin kami tampilkan, namun karena keterbatasan etalase, hanya sekitar ratusan bilah yang bisa dipamerkan,” tuturnya.

Kegiatan Atur Dahar ditutup dengan makan bersama sebagai simbol kebersamaan dan penghormatan terhadap nilai gotong royong, yang menjadi ruh utama budaya nusantara. (dya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh