Kembali Habib Fathurrachman Bahasyim membuat terobosan baru, yakni menciptakan sebuah alat yang berfungsi untuk mendeteksi penggandaan kupon daging kurban.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Dalam wawancaranya kepada koranbanjar.net, Sabtu (5/6/2025) di kediamannya di Jalan Keramat Basirih Banjarmasin Barat, Habib Fathur panggilan akrabnya mengemukakan, selain sebagai pendeteksi, alat yang dinamai pembaca QR ini juga mempunyai beberapa fungsi lainnya, yang dapat mempermudah pekerjaan panitia kurban saat mendata kupon daging kurban.
“Alat ini membantu meringankan tugas panitia kurban jika ada kendala saat melakukan pendataan kupon daging kurban, juga sebagai pendeteksi jika ada kupon yang digandakan atau dipalsukan,” terang Habib Fathur.
Alat ini menggunakan QR Code atau berbasis data base. Hanya dengan memindai barcode yang terdapat pada kupon sudah bisa terdeteksi kupon itu sudah digunakan atau belum.
“Sudah pasti ada terjadi penggandaan kupon karena masyarakat kemungkinan ada yang tidak memiliki kupon, akan tetapi ingin mendapatkan daging kurban,” ungkapnya.
Lanjutnya, penomoran kupon pun tidak perlu lagi dilakukan secara manual, karena sudah otomatis dihandel oleh aplikasi. Hanya memasukan jumlah total kuponnya saja.
“Tidak perlu menomori satu sampai seribu maupun dua ribu, cukup aplikasi yang menghandel. Aplikasi tersebut sudah ada data base, tinggal mencetak kupon yang sudah ada QR dan nomor yang sudah tersedia otomatis,” jelasnya.
Habib Fathur memulai eksperimennya dalam waktu yang cukup singkat, hanya kurang lebih 2 bulan.
Dirinya bersedia membuka peluang bagi para sponsor atau dirinya mengistilahkan ayah asuh untuk bekerja sama mendukung secara finansial pengadaan alat ini.
“Alat ini sasarannya adalah membantu masjid-masjid besar. Karena masjid-masjid tersebut pasti berkurban dalam jumlah yang sangat besar, di atas sepuluh ekor,” tuturnya.
Satu alat pembaca QR kupon daging kurban ini, kata Habib Fathur, harganya hanya 2 juta. Namun, mendapatkan akses penuh ke aplikasi sampai seumur hidup.
“Cukup sekali aja bayar dua juta sudah bisa menggunakan alat ini seumur hidup. Jadi cukup membayar tahun ini saja, untuk tahun berikutnya sudah tidak lagi,” jelas Habib Fathur lagi.
Dirinya berharap untuk Hari Raya Iduladha tahun depan sudah ada masjid-masjid besar yang menggunakan alat ini dengan bantuan sponsorship. (yon/bay)