Dua tokoh agama Kalimantan, KH Zhofaruddin atau dikenal Guru Udin asal Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim) dan KH Muhammad Juhran Erfan Ali atau dikenal Guru Juhran asal Tambak Anyar Martapura Kalimantan Selatan (Kalsel) menghadiri acara halalbihalal di kediaman Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Samarinda Firman Subhan di Jalan Sultan Adam Komplek Mandiri Lestari Banjarmasin.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Halalbihalal yang dilaksanakan pada hari Jumat (4/4/2025) dari pagi pukul 08.00 Wita hingga selesai tersebut, Guru Udin Samarinda datang bersama rombongan sekitar pukul 10.00 Wita pagi dan langsung disambut kerabat, rekan juga warga sekitar kediaman Firman Subhan.
Dari pantauan langsung koranbanjar.net di lokasi kediaman Kajari Samarinda, tampak Guru Udin menikmati hidangan yang disiapkan oleh pemilik rumah didampingi beberapa jemaah yang ikut mendampingi keberangkatannya.
Sementara Kajari Samarinda Firman Subhan begitu tampak bahagia selalu tersenyum dan tertawa ketika berbincang-bincang santai menemani Guru Udin saat menikmati hidangan yang disuguhkan.
Usai menyantap hidangan masakan khas Banua, Guru Udin langsung mengambil shisa yang kemana-mana selalu dibawa. Kemudian seketika menghisap shisa tersebut sambil berbincang-bincang dengan orang-orang yang mengelilinginya.
Sebelum meninggalkan acara halalbihalal itu, Guru Udin mendoakan pemilik rumah beserta seluruh tamu undangan yang berhadir dengan doa keselamatan dunia dan akhirat.
Usai Guru Udin meninggalkan lokasi kediaman Kajari Samarinda, tak bereselang lama Guru Juhran tiba di tempat yang sama dan juga dalam rangka menghadiri acara halalbihalal di kediaman mantan Kajari Pangkep Jawa Timur itu.
Tak jauh berbeda tokoh agama Martapura ini juga mendoakan seluruh tamu undangan, lebih khusus kepada pemilik rumah Firman Subhan beserta keluarganya agar selamat dunia dan akhirat serta mendapat keberkahan.
Guru Juhran juga tanpak menikmati sajian menu makanan khas Banua berupa lontong masak habang atau masak sambal merah khas Banjar.
Untuk diketahui Tuan Guru H Muhammad Juhran Erfan Ali dikenal sebagai ulama sufi, tokoh tarekat, tapi sangat ketat memegang syariat.
Hampir jarang ditemukan seorang ulama penganut tasawuf falsafi atau Wujudiyah (Wihdatul Wujud) yang berpegang teguh kepada syariat.
Sebaliknya, kebanyakan justru menjadi penganut yang mengabaikan atau bahkan meninggalkan syariat, karena syariat mereka anggap bisa menjadi tabir penghalang untuk menuju ke hadirat yang wajibul-wujud.
Guru Juhran lahir, Selasa 16 Maret 1959 Masehi/5 Ramadan 1378 Hijriah di desa Tambak Anyar Ilir, Martapura. Ia merupakan anak ke 3 dari 14 bersaudara, terdiri dari 11 bersaudara seibu-sebapak dan 3 bersaudara sebapak saja. Ayah beliau bernama H Erfan bin Ali, sedangkan ibu beliau bernama Hj Ma’ani.
Sementara, Guru Udin Samarinda adalah seorang tokoh agama yang dikenal karena ceramah-ceramah dan kegiatan dakwahnya di Samarinda dan sekitarnya, khususnya melalui Majelis Ta’lim Nurul Amin.
Ia adalah salah satu murid Guru Sekumpul Martapura, Kalimantan Selatan. Guru Udin Samarinda aktif dalam Majelis Ta’lim Nurul Amin yang memiliki kegiatan rutin malam Senin setelah salat Isya.
Kegiatan dakwah Guru Udin sering memberikan ceramah agama dan dakwah lainnya yang dapat dilihat melalui video-video di Youtube maupun media sosial.
Guru Udin pernah diundang oleh Bupati Tanah Bumbu Zairullah Azhar untuk mengisi ceramah agama di pengajian rutin pegawai Pemkab Tanah Bumbu. (yon/bay)
