Tak biasanya rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang membahas Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kalsel tahun 2025 mendadak digelar secara tertutup.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Hal tersebut terang saja menimbulkan reaksi protes dari sejumlah media yang biasa meliput kegiatan yang dilaksanakan Rabu, (20/11/2024) di gedung DPRD Kalsel tersebut.
Salah satu wartawan senior sekaligus koordinator yang mengetuai para awak media yang khusus melakukan peliputan di ruang lingkup gedung Rumah Banjar, Ipik Gandamana mengaku sangat kecewa terhadap rapat Banggar DPRD Kalsel yang dilaksanakan secara secara rahasia atau tertutup.
“Ini patut dicurigai mengapa rapat Banggar tidak boleh diliput oleh kawan-kawan wartawan. Ada hal yang disembunyikan oleh para wakil rakyat yang menjadi anggota Banggar DPRD Kalsel,” duganya.
Menurut Wartawan dari Media Koran Pelita dan Jejak Rekam ini, selama ini rapat badan anggaran tidak pernah digelar secara tertutup.
“Sebab, sebagaimana diketahui yang dibahas oleh para wakil rakyat ini adalah uang rakyat,” tegasnya.
Patut diduga kata Ipik yang didampingi rekan-rekannya sesama wartawan ada kepentingan dari para wakil rakyat di DPRD Kalsel dan tak ingin diketahui masyarakat.
“Entah itu proyek atau keinginan untuk memuluskan program pokok-pokok pikiran (pokir),” ucapnya.
Rapat Banggar ini seyogianya dilaksanakan pada pukul 14.00 Wita, namun baru dilaksanakan pada pukul 16.00 Wita, karena sebelumnya Ketua Fraksi melaksanakan rapat internal yang terkesan alot.
“Rapat Banggar DPRD Kalsel ini digelar tertutup, Apakah setuju,” kata Pimpinan rapat Kartoyo saat membuka kegiatan. Seperti sudah diatur seluruh anggota Banggar DPRD Kalsel kompak menjawab setuju,” ungkap Ipik menirukan ucapan Wakil Ketua DPRD Kalsel dari Fraksi Partai NasDem itu.
Alhasil, puluhan wartawan yang sudah menunggu 2 jam lebih terpaksa harus meninggalkan ruangan merasa sangat kecewa karena selama ini pembahasan rapat banggar hingga finalisasi tidak pernah tertutup atau dibatasi.
Sejurus dengan itu, terang saja puluhan awak media melayangkan protes kepada anggota Banggar. Mereka pun berdalih bahwa sedang melakukan pembahasan uang negara.
“Ini lagi membahas uang negara. Nanti kalau sudah final silakan diberitakan,” ucap salah satu anggota Banggar, Gusti Iskandar Sukma Alamsyah dari Partai Golkar.
Mantan Anggota DPR RI ini menyebut bahwa rapat rapat tertutup ini sudah disesuaikan dengan Tata Tertib Dewan (Tatib) dan setelah rapat finalisasi baru bisa diberitakan.
Ipik mengaku sangat kecewa dengan keputusan para wakil rakyat ini. Pasalnya kejadian ini merupakan preseden buruk ke depan.
“Kendati membahas uang negara seyogyanya ini juga uang rakyat yang harus diketahui oleh publik. Jangan sampai ada yang ditutupi karena ada kepentingan tertentu,” tegasnya.
Dalam rapat Banggar ini, dihadiri oleh Gusti Iskandar, M Syaripudin, Mustohir Ariffin, M Alpiya Rakhman, Desy Oktavia Sari, Mustaqimah, Jihan Hanifha, Suripno Sumas, M Yani Helmi, Agus Mulia Husin, Mushaffa Zakir, Aulia Azizah bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), dipimpin Roy Rizali Anwar, Subhan Yaumil, dan Ariadi Noor.
Bahkan yang sangat memprihatinkan, salah satu anggota Badan Anggaran DPRD Kalsel dari Partai NasDem, Husnul Fatahillah hanya mengenakan sandal jepit saat rapat ini. (yon/bay)