Kepala Madrasah Aliyah Negeri 3 Banjarmasin Nana Mairi menjelaskan secara detail, mengenai dana komite untuk pengembangan sekolah.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Lewat wawancaranya kepada media ini, Rabu (5/9/2023) di ruang kerjanya MAN 3 Banjarmasin, dirinya membenarkan jika pihak sekolah meminta bantuan dana komite yang berasal dari sumbangan orang tua siswa.
“Dana tersebut memang untuk pengembangan sekolah termasuk perbaikan gedung yang pondasinya sudah retak sebab khawatir kalau-kalau akan roboh,” akunya.
Lalu bagaimana dengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)? Nana biasa dirinya dipanggil mengatakan bahwa, bantuan dari dana BOS tidak mencukupi untuk biaya-biaya berbagai keperluan sekolah, termasuk biaya pembangunan maupun renovasi.
“Akan tetapi bantuan berupa sumbangan dari orang tua tidak dipatok berapa nilainya, melainkan berdasarkan kemampuan masing-masing orang tua,” jelasnya.
Semua bentuk sumbangan maupun infaq diserahkan kepada orang tua berdasarkan kemampuan ekonomi masing-masing orang tua siswa.
“Walaupun memang benar kami sampaikan besarannya berdasarkan nilai sumbangan pada tahun-tahun sebelumnya yakni satu juta lima ratus ribu per siswa,” akunya.
Termasuk besaran infaq sebesar 150.000 per bulan. Namun Nana berucap semua bentuk sumbangan hanya bersifat suka rela dan tidak ditetapkan sebagai nilai yang mutlak.
“Bagi yang tidak sanggup dengan nilai yang diajukan pihak sekolah melalui komite, maka silahkan datang langsung ke saya atau kepada humas insya allah kita akan bijaksana,” janjinya.
Bahkan keinginan orang tua siswa minta dibikinkan surat pernyataan orang tua pun sudah dilakukan oleh komite.
“Pihak sekolah hanya membuatkan saja bentuk suratnya, bukan berarti yang membikinnya, tujuannya supaya tidak kesulitan lagi orang tua siswa membuatnya, tinggal mengisinya saja sesuai kesanggupannya,” tuturnya
Adapun biaya pengembangan sekolah sebesar 1.500.000 itu lanjutnya, dicicil selama 3 tahun. Peruntukannya, untuk biaya perbaikan atau rehab gedung sekolah.
Kemudian untuk kegiatan ekstrakurikuler siswa di luar jam belajar, serta bakti sosial menuju zona integritas Wilayah Bebas Korupsi (WBK).
Dikatakannya, lain hal dengan sekolah negeri umum, misal SMA atau SMK selain mendapatkan dana BOS juga ada bantuan dana BOSDA.
“Kalau madrasah ini hanya dapat dana bos yang anggarannya dari APBN, kalau menunggu dana bos cair, pembangunan sekolah terhambat dan lambat untuk berkembang,” terangnya.
Dengan demikian dirinya sangat berharap pengertian para orang tua siswa dalam hal permintaan sumbangan, semua demi kemajuan sekolah.
“Kami sangat berharap pengertiannya, kalau pun merasa tidak sanggup datanglah ke kami, tidak perlu mengajak yang lainnya, sendiri saja,” imbaunya.
Ditambahkan Ketua Komite Sekolah Subli, kepada orang tua jika tidak mampu membayar sumbangan, jangan pernah dijadikan beban pikiran dan sakit hat, sehingga merasa malu dan melarang anaknya bersekolah.
“Jangan seperti itu, kami dari tahun-tahun sebelumnya tidak pernah memberatkan orang tua terkait sumbangan ini, pokoknya seringan-ringannya,” tutup Subli.
Pada pemberitaan sebelumnya, Komite Sekolah MAN 3 Banjarmasin, diduga bebankan biaya pengembangan sekolah ke orang tua siswa.
Informasi ini terungkap dari pengaduan beberapa orang tua yang diketahui media ini dua hari lalu, atau tepatnya pada hari Minggu, (3/9/2023) bertempat di salah satu rumah orang tua siswa, terkait adanya dugaan biaya pengembangan sekolah dibebankan kepada mereka.
(yon/rth)
