Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Banjarbaru

Pertanian di Wilayah Kelurahan Bangkal Meningkat Signifikan

Avatar
275
×

Pertanian di Wilayah Kelurahan Bangkal Meningkat Signifikan

Sebarkan artikel ini
Wakil Walikota Banjarbaru Wartono, hadiri panen raya dan meninjau langsung peningkatan produksi tanaman padi dengan metode mulsa tanpa olah tanah di Handil Babussalam Kelurahan Bangkal, Kecamatan Cempaka, Selasa (27/06/2023). (Sumber Foto: Media Center Kota Banjarbaru/koranbanjar.net)

Wakil Walikota Banjarbaru Wartono, hadiri panen raya dan meninjau langsung peningkatan produksi tanaman padi dengan metode mulsa tanpa olah tanah di Handil Babussalam Kelurahan Bangkal, Kecamatan Cempaka, Selasa (27/06/2023).

BANJARBARU,koranbanjar.net – Metode mulsa tanpa olah tanah merupakan teknik pertanian yang mengandalkan penggunaan lapisan penutup organik pada tanah, seperti jerami, daun, atau rumput kering.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Lapisan ini bertujuan untuk melindungi tanah dari erosi, mempertahankan kelembaban, meningkatkan kesuburan tanah, dan menghambat pertumbuhan gulma.

Dalam pelaksanaannya, metode ini meminimalisir atau bahkan menghilangkan penggunaan alat berat untuk mengolah tanah, sehingga dapat mengurangi biaya dan tenaga kerja yang dibutuhkan.

Wakil Wali Kota Banjarbaru Wartono, menyambut positif penggunaan metode mulsa tanpa olah tanah sebagai upaya dalam meningkatkan produksi padi.

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif penyuluh pertanian dan petani di Handil Babussalam yang menerapkan metode pertanian yang ramah lingkungan dan efisien ini,” katanya.

Dengan memanfaatkan bahan organik yang tersedia di sekitar mereka, para petani telah berhasil mencapai peningkatan produksi padi yang signifikan.

Penerapan metode ini di Handil Babussalam telah menunjukkan hasil yang menggembirakan.

Petani setempat melaporkan bahwa dengan menggunakan mulsa tanpa olah tanah, mereka berhasil meningkatkan produktivitas pertanian hingga 30% dibandingkan dengan metode konvensional.

Terbukti dengan hasil 5 ton per hektar dalam masa tanam selama 157 hari. Selain itu, penggunaan metode ini juga membantu mengurangi erosi tanah dan mengendalikan pertumbuhan gulma, sehingga tanaman padi dapat tumbuh lebih sehat dan optimal.

Ucapkan terimakasih pun disampaikan kepada pemerintah atas perhatian yang diberikan Pemko Banjarbaru khususnya para penyuluh pertanian serta dinas terkait.

“Sebelumnya, kami sering kesulitan menghadapi kerusakan tanah dan gulma yang merusak pertumbuhan tanaman. Namun, dengan menggunakan mulsa tanpa olah tanah, masalah tersebut dapat diatasi, dan hasil panen kami meningkat secara signifikan,” ungkap Syahid. (maf/dya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh