Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Nasional

Indonesia Jadi Salah Satu Negara dengan Pencarian Wisata Terbanyak di Internet

Avatar
290
×

Indonesia Jadi Salah Satu Negara dengan Pencarian Wisata Terbanyak di Internet

Sebarkan artikel ini
Salah satu wisman asal Singapura menjalani pemeriksaan kesehatan setelah tiba di kawasan wisata Lagoi, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau melalui pelabuhan internasional Bandar Bentan Telani (BBT), Jumat (25/2/2022). (Ist/Humas BRC)

Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Nia Niscaya, mengungkapkan, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dari Eropa dan Amerika Serikat menunjukkan tren positif pada Januari hingga April 2023.

Koranbanjar.net – Nia menjelaskan bahwa jumlah kunjungan wisman dari kawasan Eropa pada periode tersebut mencapai 532.000 orang, naik 680 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Selain itu, kunjungan wisman dari Amerika Serikat juga meningkat menjadi 108,4 ribu orang, naik 652 persen. Hal ini menunjukkan pertumbuhan yang positif dari kedua benua tersebut.

Meskipun Eropa dan Amerika Serikat mengalami resesi, dampak resesi terhadap kunjungan wisatawan ke Indonesia pada bulan ini masih belum sepenuhnya terlihat.

Mengutip dari Antara, Indonesia merupakan salah satu negara di kawasan Asia yang paling banyak dicari informasinya melalui internet.

Nia menekankan bahwa hal ini menunjukkan bahwa Indonesia menjadi perhatian utama pasar Amerika Serikat. Tantangannya sekarang adalah bagaimana mengkonversi minat tersebut menjadi kunjungan wisata yang sebenarnya. Hal ini menunjukkan bahwa secara digital, Indonesia sudah masuk ke dalam pikiran utama wisatawan Amerika Serikat.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, meyakini bahwa dampak resesi di Eropa dan Amerika Serikat tidak akan mengganggu target kunjungan wisman sebanyak 8,5 juta orang ke Indonesia pada tahun 2023. Sandiaga juga berharap bahwa wisatawan yang terdampak resesi dapat memanfaatkan waktu tersebut untuk melakukan penyegaran atau penyembuhan tekanan jiwa melalui berwisata, yang dikenal dengan istilah healing.

(Suara.com/ANTARA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh