Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Barito Kuala

Idulfitri 1444 Hijriah, Mujiyat dan Istri Salat Id di Mesjid Hijau Marabahan

Avatar
482
×

Idulfitri 1444 Hijriah, Mujiyat dan Istri Salat Id di Mesjid Hijau Marabahan

Sebarkan artikel ini
Pj Bupati Batola Mujiyat melaksanakan salat Idul Fitri di Masjid Nurul Anwar Marabahan. (Sumber Foto : Diskominfo Batola)

Penjabat (Pj) Bupati Barito Kuala (Batola) dan istri Suharyanti melaksanakan salat Id di Masjid Nurul Anwar atau yang biasa disebut Masjid Hijau.

BATOLA, koranbanjar.net – Mujiyat dan isteri hadir sekitar pukul 07.15 Wita. Langsung disambut pendiri Mesjid Nurul Anwar Marabahan, KH Asqalani dan pengurus lainnya, Sabtu (22/4/2023).

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Kegiatan Salat Idulfitri di masjid yang terletak di kawasan Jalan AES Nasution, Kelurahan Marabahan Kota ini dimulai sekitar pukul 07.30 Wita. Bertindak selaku Khatib, KH Asqalani. sedangkan Imam, Ustadz Arbani.

Dalam sambutannya, Pj Bupati Mujiyat sebut perayaan Idul Fitri 1444 Hijriah ini seluruh kaum muslimin di segenap penjuru merayakan hari kemenangan.

Mengumandangkan takbir, tahmid dan tahlil. Serta melaksanakan Salat Idulfitri. Kalimat keagungan itu digemakan dengan maksud memuji kebesaran Allah SWT.

Mujiyat juga sampaikan atas nama pribadi, istri, dan nama pemerintah, serta keluarga menyampaikan selamat Idul Fitri 1 Syawal 1444 Hijriyah kepada seluruh masyarakat Barito Kuala.

“Semoga di hari nan fitri ini semua dosa-dosa kita diampunkan Allah SWT. Indahnya kebersamaan, indahnya berbagi, indahnya salat berjamaah, indahnya lantunan ayat-ayat suci dan semaraknya kegiatan keagamaan selama Ramadan hendaknya semua itu terus kita galakan di bulan-bulan berikutnya,” ajak Mujiyat.

Selanjutnya selepas sholat Id, KH Asqalani sampaikan Khutbah seputar keutamaan puasa Ramadan dan pelaksanaan Shalat Id. Zuriat keenam Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjary ini menyampaikan di hari raya Idul Fitri sudah seharusnya seluruh kaum muslimin dan muslimat mengumandangkan kalimat tasbih, tahmid, dan takbir. Sebagai wujud kemenangan setelah berjuang melawan hawa nafsu setelah berpuasa sebulan penuh.

“Ungkapan keagungan ini dikumandangkan sebagai harapan untuk mendapatkan kemuliaan dan rahmat Allah. Sekaligus sebagai wujud kebahagiaan setelah berhasil menunaikan kewajiban puasa di bulan Ramadan,” ucapnya.

(max/rth)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh