Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Banjar, menggelar sosialisasi pencegahan dan penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme, di Desa Cindai Alus, Kecamatan Martapura, Selasa (21/2/2023).
BANJAR, koranbanjar.net – Sekretaris Bakesbangpol Banjar Wasis Nugraha menyampaikan Perpres Nomor 7 Tahun 2021 tentang RAN (PE) berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme, dengan menekankan pentingnya kolaborasi dan kerja sama antara pemerintah pusat dan seluruh pemangku kepentingan di tingkat daerah dalam mendukung upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan di Indonesia dengan mempertimbangkan karakteristik, tantangan, prioritas dan kemampuan daerah masing-masing.
“Sebagaimana diketahui perkembangan kejahatan terorisme global telah menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan baik modus, kuantitas maupun kualitasnya, Indonesia tidak lepas dari sasaran terorisme. Terungkap fakta adanya keterkaitan jaringan militan lokal dengan jaringan internasional. Selain ancaman terorisme ancaman non tradisional lainnya yang muncul saat ini telah merebak pula lewat pintu sendi kehidupan bangsa,” jelas Wasis.
Ditegaskan Wasis, masyarakat harus bergotong-royong bersama untuk melawan radikalisme dan terorisme, masyarakat di desa sebagai ujung tombak pemerintahan harus banyak membuat berbagai forum penyadaran salah satunya dengan mengintensifkan pola-pola pembinaan melalui dakwah di mesjid.
“Mesjid mempunyai peran dan fungsi yang penting bagi umat Islam, selain itu, saya juga berharap kepada tokoh agama/alim ulama dan para pemuka agama untuk terus berkoordinasi dan bekerja sama dengan pemerintah terutama mengenai masalah dan hambatan yang dihadapi khususnya berkaitan dengan radikalisme dan terorisme,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Cindai Alus Samija menyampaikan terima kasih telah memberikan sosialisasi tentang pencegahan dan penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme di desanya.
“Saya berharap forum ini mampu memberikan masukan-masukan strategis tentang bagaimana mengoptimalkan penyebaran nilai-nilai wasathiyah untuk melawan paham radikal-terorisme, sebagai upaya mencegah ekstremisme dan terorisme,” ucap Samija.