BANJARBARU, KORANBANJAR.NET – Usai menyampaikan materi tentang pembangunan Kota Banjarbaru yang saat ini sedang dijalankan, dalam kegiatan Forum Diskusi Publik Tingkat Kota Banjarbaru Tahun 2018 yang diadakan di Gedung Bina Satria, Banjarbaru, Selasa (17/07) lalu, Walikota Banjarbaru, H. Nadjmi Adhani menyempatkan diri untuk menjawab pertanyaan dari beberapa peserta.
Ada satu pernyataan yang cukup menarik, yakni dari Ketua Forum RT dan RW bernama Yasir yang menyarankan tentang pembangunan sisi religius masyarakat Banjarbaru.
“Warga Banjarbaru akhir-akhir ini dikejutkan dengan kejadian pembunuhan di kawasan Kota Banjarbaru. Ini sangat memprihatinkan, dimohon jangan hanya pengembangan fisik dan ekonomi Pak Wali, tetapi juga pembangunan religius masyarakat secara utuh juga harus ditingkatkan,” ucapnya.
Dengan santai dan lugas, Nadjmi menjawab pertanyaan tersebut dengan fakta yang ada di lapangan sesuai juga dengan data-data dari kepolisian.
“Perlu diketahui, bahwa pelaku pembunuhan itu bukan warga Banjarbaru. Pembunuhan yang terjadi di depan Masjid Kanzul Khairat itu, korban dan pelaku adalah warga tetangga kabupaten kita. Kemudian, pembunuhan yang di dekat Mingguraya sekitar jam 02.00 malam itu ada 6 pelaku pembunuhan dan hanya satu orang Banjarbaru. Penusukan di rumah makan itu juga yang ditusuk orang dari Jawa dan yang menusuk itu juga bukan orang Banjarbaru,” jelasnya.
Nadjmi mengatakan pihaknya juga mempertanyakan, apakah benar ini karakter masyarakat Banjarbaru? Ia menegakan bahwa ini bukan karakter masyarakat Banjarbaru.
“Bukan, itu bukan karakter kita. Masyarakat Banjarbaru ini santun dan baik, akan tetapi kita akan terus tingkatkan keamanan. Pembangunan yang kita jelaskan tadi memang pembangunan fisik, tetapi juga kita coba lakukan perubahan moral. Itu mental spiritual ya pak, yang harus dirubah di samping memacu pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.
Nadjmi juga mengucapkan terima kasih atas masukan yang diberikan oleh Ketua Forum RT dan RW karena dapat menjadi acuan untuk Banjarbaru yang lebih baik lagi.(ana)