Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar

Yusuf, Aswaja yang Dianut NU Sudah Benar

Avatar
615
×

Yusuf, Aswaja yang Dianut NU Sudah Benar

Sebarkan artikel ini

BANJARBARU- Memperingati Hari Lahir (Harlah) Pengurus Koordinator Cabang KORPS PMII Puteri (Kopri) ke-50, Kopri Kalsel, PKC PMII Kalsel melaksanakan Bedah Buku Khazanah Aswaja di Kampus STAI Al-Falah, Landasan Ulin, Banjarbaru, Selasa (21/11) siang kemaren.

Buku Khazanah Aswaja merupakan karya Tim Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur. Seperti dikatakan Ketua Tim penulis, KH Abdurrahman Navis, dalam kata pengantarnya, buku Khazanah Aswaja merupakan rujukan praktis untuk memahami, mengamalkan dan mendakwahkan ajaran-ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah di tengah tantangan pemikiran dan gerakan firqah-firqah lain yang semakin hari semakin menjadi.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Ketua Kopri Kalsel sekaligus Ketua Pelaksana, Wenny Noorahim mengatakan, tujuan diadakannya bedah buku Khazanah Aswaja ini agar masyarakat baik secara umum maupun warga NU memiliki pemahaman yang  lebih tentang Aswaja.

“Sesuai dengan nama buku yaitu Khazanah; Perbendaharaan atau Kekayaan, Aswaja itu mengandung begitu banyak fahaman dalam skala luas,” ujar Wenny dalam sambutannya.

Ia menambahkan, bedah buku ini juga bertujuan untuk membentengi masyarakat dari paham radikalime.

“Pemahaman Aswaja secara garis besarnya merupakan upaya untuk membentengi dari segala faham radikal maupun liberal,” tambah Wenny.

Bertema Sebagai Penguatan Pemahaman Ajaran Rahmatan Lilalamin dalam Menjaga Kedaulatan NKRI,  Panitia Bedah Buku menghadirkan narasumber dari tim penulis buku Khazanah Aswaja, yakni Yusuf Suharto. Sebagai pembanding, Ketua Tanfidziyah PWNU Kalsel, KH Syarbani Haira.

Yusuf Suharto menyampaikan bahwa Aswaja yang dianut oleh NU sudah benar, karena merupakan manhaj mayoritas para ulama.

“Termasuk NKRI ini adalah upaya final bangsa ini. Tidak boleh diubah karena akan mendatangkan mafsadah. Jadi, taat kepada pemimpin negeri adalah wajib hukumnya sebagai ketaatan kepada Ulil Amri. Jika pemimpin menyimpang maka ditegur dengan cara-cara yang ma’ruf,” ujar Tim Aswaja NU Center PWNU Jatim ini.

Sementara itu KH Syarbani menyoroti implementasi ber-Aswaja dan ber-NU.

“Buku ini menarik, dan aspek teoritisnya sudah disampaikan penulis. Kita tinggal mengimplementasikannya bahwa NU itu harus terus memperkuat diri. Warga NU itu harus percaya diri.” terang Syarbani.

Di kesempatan lain, Ketua Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Kalsel, M Ramli Jauhari memberikan apresiasi yang luar biasa atas kegiatan Bedah Buku Khazanah Aswaja. Menurutnya, saat ini para generasi muda sudah saatnya untuk memperkaya literasi dan kajian.

Ramli juga tidak lupa Mengucapkan selamat Harlah “emas” ke 50 kepada KOPRI. Sebagai bentuk perhatian besar PMII terhadap dunia literasi, ia mengungkapkan, Bedah Buku Khazanah Aswaja ini akan  dilaksanakan dalam skala yang lebih besar.

“Kami berharap bantuan dan dukungan dari banyak pihak untuk mensukseskan kegiatan tersebut ke depan,” tutup Aktivis alumni STAI Darussalam Martapura ini.

Kegiatan Bedah Buku Khazanah Aswaja yang dilaksanakan di Kampus STAI Al-Falah Banjarbaru kemaren dihadiri kurang lebih 50 peserta, baik dari pelajar, mahasiswa maupun umum. (dra/nu)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh