Salah satu ikon agro wisata Hulu Sungai Tengah, yakni kebun anggur yang sempat viral di Desa Awang Besar, Kecamatan Barabai, Ibukota Hulu Sungai Tengah, ramai dikunjungi warga.
HULU SUNGAI TENGAH, koranbanjar.net – Agro wisata anggur cukup mendapat perhatian sehingga banyak dikunjungi masyarakat, terutama warga sekitar.
Pemilik kebun Mas Yoyo, mengedukasi tata cara atau budidaya berkebun anggur kepada setiap pengunjung, ataupun yang mau melakukan swafoto.
Menurut laki-laki yang baru berusia 40-an itu, cara menanam anggur relatif mudah, yang penting rajin melakukan perawatan.
“Tidak terlalu memerlukan lahan yang terlalu luas, bisa sebagai tanaman pekarangan atau menggunakan sistem pelebek guna memudahkan perawatan,” ungkapnya.
Selain itu, tanaman anggur tersebut mempunyai prosfek atau masa depan yang cukup menjanjikan, karena usianya bisa mencapai 30 tahun, serta produktivitas yang terus meningkat, asalkan perawatan secara baik dan benar.
Menurut dia, Hulu Sungai Tengah juga cocok atau memungkinkan untuk pengembangan perkebunan/budidaya tanaman anggur, sehingga bukan saja buat menumbuhkan komoditas tersebut, tapi bisa menunjang ekonomi masyarakat.
Salah satu pengunjung kebun anggur Maisya mengungkapkan, lokasi tersebut seperti kebanyakan yang ada di pulau Jawa.
“Seperti di pulau Jawa lokasinya, namun tidak terlalu luas, kebun yang di tumbuhi dengan parietas anggur ini sangat indah untuk berswafoto” ujarnya, saat ditemui koranbanjar.net, Jumat (29/7/2022) pagi.
Di sini menurut yang punya kebun tidak boleh mencicipi buahnya, boleh tapi harus membeli bibit anggur dengan harga 100.000 rupiah per batangnya.
Guna pengembangan budidaya anggur tersebut, dia juga menyediakan bibit tanamannya serta pupuk, terutama bagi yang membutuhkan.
Bibit yang dia datangkan dari Pulau Jawa itu cukup beragam seperti jenis ninel dan bencana, baik berupa anggur hijau serta merah dengan harga rata-rata Rp100.000/stek.
(mdr/slv)