Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
DPRD Kalsel

Komisi I Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila, Peran Ulama dan Umara Merawat Persatuan

Avatar
403
×

Komisi I Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila, Peran Ulama dan Umara Merawat Persatuan

Sebarkan artikel ini
Sekretaris Komisi I DPRD Kalimantan Selatan, Suripno Sumas sosialisasi Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan di Kota Banjarmasin.(humas)

Sekretaris Komisi I DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Suripno Sumas, melaksanakan kegiatan sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (Wasbang) di Kota Banjarmasin, Selasa (12/7/2022).

BANJARMASIN, koranbanjar.net – Suripno Sumas mengusung tema “Peranan Ulama dan Umara dalam Merawat Persatuan dan Kesatuan Indonesia”

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Melalui Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Soswasbang) ini, Suripno Sumas mengharapkan kepada peserta yang berhadir, yakni para Ketua Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW), ada pemahaman dan informasi seputar pentingnya sinergitas, antara ulama dan umara demi menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Acara soswasbang yang dilaksanakan oleh politisi PKB Kalsel ini menghadirkan narasumber, Mukhyar Sani mantan Dekan Dakwah UIN Antasari Banjarmasin.

Dalam paparannya, Mukhyar Sani antara lain menekankan, Islam itu sebagai agama yang merangkul bukan memukul, karena itu Islam tidak ada mengajarkan radikalisme.

“Islam itu mengajarkan kita untuk beriman, jadi tidak dibenarkan radikalisme,” tegasnya.

Mukhyar Sani menegaskan dalam ajaran Islam itu menghina saja tidak boleh, apalagi sampai harus membunuh.

Karena itu terkait peranan ulama dan umara, Mukhyar Sani mengutip sabda nabi dalam salah satu hadist, ada empat elemen yang harus bersinergi dalam tata pemerintahan, baik ditingkat bawah maupun ditingkat atas dan ditingkat bawah seperti Ketua RT. Sementara ulama harus memberikan pencerahan kepada umatnya dan itu tugasnya ulama sebagai pewaris nabi.

“Yang diwarisi itu buhan harta kekayaan, tapi tanggung jawab memberikan pencerahan kepada umat,” terangnya.

Sedangkan posisi umara, lanjutnya, bagaimana seorang umara itu semaksimal mungkin menampilkan keputusannya yang adil, yang tidak memihak kepada yang tidak benar, tapi yang memihak kepada kebenaran.

“Artinya, umara itu harus menegakkan kebenaran tidak boleh tidak adil,” jelasnya.

(yon/slv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh