Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Hulu Sungai Tengah

Tradisi Batumbang Apam di Barabai Akan Diusulkan ke Kemendikbud RI  

Avatar
1400
×

Tradisi Batumbang Apam di Barabai Akan Diusulkan ke Kemendikbud RI  

Sebarkan artikel ini
Sinoman hadrah menguiringi masyarakat pada karnaval sebelum acara batumbang apam.
Sinoman hadrah menguiringi masyarakat pada karnaval sebelum acara batumbang apam.

Batumbang Apam adalah salah satu tradisi budaya masyarakat Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah sebagai bentuk rasa syukur karena telah dikarunia seorang anak yang kelak diharapkan menjadi generasi penerus yang saleh atau salehah. 

BARABAI, koranbanjar.net – Tradisi Batumbang Apam ini rencananya akan diusulkan ke Kemendikbud RI agar terdaftar menjadi salah satu warisan budaya masyarakat Kalimantan Selatan, khususnya Barabai.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Kegiatan budaya ini digelar Dinas Pendidikan  dan Kebudayaan Kabupaten Hulu Sungai Tengah di Masjid Al Munawwarah Desa Pajukungan, Kecamatan Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah pada Rabu (4/5/2022) mulai pukul 14.00 wita.

Proses acara dimulai dengan karnaval masyarakat Desa Pajukukang dengan berbagai atribut yang diikuti Pejabat Sekretaris Daerah Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Muhammad Yani didampingi Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Anhar dan Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalsel, Helda.

Mereka berbaur dengan masyarakat berjalan kaki dari kantor Desa Pajukungan menuju tempat acara dengan diiringi tabuhan gamelan rebana dan lantunan sholawat dari grup kesenian Sinoman Hadrah.

Prosesi batumbang apam anak-anak dituntun menaiki mimbar masjid.
Prosesi batumbang apam anak-anak dituntun menaiki mimbar masjid.

Muhammad Yani sangat mengapresiasi acara Batumbang Apam itu yang merupakan tradisi turun temurun masyarakat di Desa Pajukungan.

“Batumbang Apam ini merupakan tradisi yang harus kita jaga dan pertahankan yang bermakna sebagai wujud rasa syukur kita kepada Allah atas segala karunia yang selama ini kita peroleh,” ungkapnya.

“Batumbang juga dimaknai dengan menaiki, karena dalam proses anak akan dibawa naik ke atas mimbar, harapannya semoga anak-anak kelak akan menjadi anak yang saleh dan meraih kesuksesan baik itu di dunia maupun di akhirat,” ujarnya.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan, Helda mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan upaya bersama dalam menjaga warisan budaya berupa tradisi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

“Batumbang apam ini merupakan tradisi yang harus kita pertahankan, dan tahun ini tradisi ini turut juga kita usulkan agar terdaftar di Kemendikbud RI sebagai warisan budaya Kalimantan Selatan yang berasal dari Kabupaten Hulu Sungain Tengah,” tutupnya.(mdr/sir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh