Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Nasional

Tjandra Yoga Lontarkan Tiga Usulan Terkait 99,2 Persen Warga Punya Antibodi SARS CoV-2

Avatar
557
×

Tjandra Yoga Lontarkan Tiga Usulan Terkait 99,2 Persen Warga Punya Antibodi SARS CoV-2

Sebarkan artikel ini
Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Tjandra Yoga Aditama. (Foto Tjandra Yoga Aditama)

Perlu survei lain yang menggambarkan situasi Indonesia pada umumnya atau setidaknya di sebagian cukup besar dari 500-an kabupaten di negara kita.

JAKARTA, koranbanjar.net Kabar bahwa survei terakhir menunjukkan proporsi penduduk di wilayah asal dan tujuan mudik Jawa-Bali yang mempunyai antibodi SARS CoV-2 sebesar 99,2 persen diharapkan situasi COVID-19 benar-benar dapat terus terkendali.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Dengan angka yang sudah hampir 100 persen ini, kita tentu berbesar hati. Namun, saya mengusulkan tiga hal tentang survei tersebut,” kata mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Tjandra Yoga Aditama di Jakarta, Sabtu (23/4/2022).

Sebagaimana tertulis pada laporan resmi, hasil survei ini menggambarkan situasi di 21 kabupaten dan kota yang diteliti.

“Usulan saya, akan baik tentunya kalau ada survei lain yang menggambarkan situasi Indonesia pada umumnya atau setidaknya di sebagian cukup besar dari 500-an kabupaten di negara kita,” ujar mantan Dirjen Pengendalian Penyakit dan Kepala BaLitbangkes Kemenkes RI ini.

Jika melihat pengumuman Pemerintah Inggris tentang hasil survei antibodi mereka pada 14 Maret 2022 disebutkan bahwa Inggris menggunakan batas 179 ng per ml untuk dinyatakan sebagai positif, hal ini setara dengan nilai 100 BAU per ml standar unit WHO.

Angka batas ini sudah dinaikkan dari batas sebelumnya yang hanya 42 ng per ml supaya memberi interpertasi yang lebih baik.

“Usulannya adalah bahwa dalam hal ini akan baik kalau dijelaskan angka ini dalam kaitannya dengan survei kita di Indonesia yang menuliskan Level of Detection (LOD) 0,40 U per ml,” kata Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI ini.

Laporan Inggris itu juga menyebutkan bahwa dengan batas 179 ng per ml itu artinya jika positif memberi proteksi 67 persen lebih rendah risiko mendapat infeksi COVID-19 varian Delta, sesudah seseorang mendapat dua kali vaksinasi dengan Pfizer atau AstraZeneca, dibandingkan mereka yang belum divaksin atau belum pernah sakit.

“Akan baik kalau diumumkan juga hal serupa dari survei kita dalam bentuk bagaimana sebenarnya interpertasi, apakah ada angka secara kuantitatif berapa persentase turunnya risiko (seperti di Inggris) untuk data kita di 21 Kabupaten kita ini. Juga penurunan risiko itu apakah berbeda pada jenis-jenis vaksin tertentu. Ini karena di Inggris menyebutkan dampak dua jenis vaksin mereka dan kita menggunakan beberapa jenis vaksin,” tutur Guru Besar Fakultas Kedokteran UI ini. (dba)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh