Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Kalsel

Dispersip Kalimantan Selatan Menjadi Rujukan Kaji Banding

Avatar
473
×

Dispersip Kalimantan Selatan Menjadi Rujukan Kaji Banding

Sebarkan artikel ini
Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskarpus) Kabupaten Paser, Kalimantan Timur yang berkunjung ke Dispersip Kalsel, Senin (28/3/2022) di Banjarmasin. (Sumber Foto: Kominfo Kalsel/koranbanjar.net)

Menyandang predikat Indeks Pembangunan Literasi (IPL) tertinggi di Indonesia menjadikan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalimantan Selatan (Kalsel) sebagai salah satu tempat untuk kaji banding oleh Dispersip dari berbagai provinsi atau daerah.

BANJARMASIN,koranbanjar.net Seperti halnya yang dilakukan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskarpus) Kabupaten Paser, Kalimantan Timur yang berkunjung ke Dispersip Kalsel untuk menggali tips dan trik meningkatkan minat baca dan pengunjung di perpustakaan setempat.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Kedatangan kami ini koordinasi dan konsultasi, sekalian melihat fasilitas dan pelayanan di Perpustakaan Palnam Dispersip Kalsel,” kata Kasubbag Umum Diskarpus Kabupaten Paser, Yani Mashud, Senin (28/3/2022).

Banyak hal baik yang tentunya akan coba diadaptasi, khususnya  kiat untuk meningkatkan minat baca dan pengunjung setempat.

Ia mengatakan, kondisi layanan perpustakaan dan kearsipan di Diskarpus Kabupaten Paser sudah cukup baik. Ia pun berharap hasil kunjungan ini bisa semakin meningkatkan kualitas layanan nantinya.

“Alhamdulillah di tempat kami sudah lumayan baik pelayanannya, semoga apa yang kami dapatkan disini bisa kami terapkan dengan baik di tempat kami,” kata Yani.

Sementara itu, Sekretaris Dispersip Kalsel, M Ramadhan menyambut baik atas kunjungan ini sebagai bentuk tindak lanjut atas kunjungan dari Perpustakaan se-Kalimantan Timur sekitar enam bulan yang lalu.

“Jadi mereka khusus datang ke sini untuk melihat secara langsung bagaimana kegiatan kita, sebagai bentuk referensi  diterapkan di tempat mereka,” kata Ramadhan.

Lebih jauh Ramadhan menjelaskan bahwa perpustakaan bukan tempat untuk orang “dipustakakan,” tapi tempat untuk berisik menyiarkan dan mempromosikan minat baca.

“Begitu juga dengan kearsipan, jangan mau diarsipkan, kita harus membina semua semaksimal mungkin, dengan harapan dan tujuan untuk menghidupkan perpustakaan ini,” tukas Ramadhan. (kominfokalsel/dya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh