Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Banjarmasin menginformasikan, di penghujung tahun 2021, tingkat hunian hotel dari 102 buah hotel termasuk quest house yang ada di Kota Banjarmasin mengalami kenaikan sebesar 60 persen.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Kabid Pengembangan Pariwisata Disbudpar Kota Banjarmasin, M Khuzaimi kepada media ini, Jumat (28/1/2022) di ruang kerjanya menyampaikan, sebelumnya tingkat hunian hotel turun drastis sekitar 30 % akibat dampak pandemi Covid-19.
“Sekarang alhamdulillah sudah mengalami kenaikan dua kali lipat, yakni 60 persen,” ujarnya.
Lanjut dijelaskan, namun ada pula hotel yang sulit bertahan bahkan tutup. “Yang tutup cuman hotel perdana,” sebutnya.
Karena sambungnya, akibat wabah corona hingga sekarang tak pernah berhenti, sehingga menyebabkan sebagian hotel stagnan atau drop.
Adapun mengenai perkembangan pariwisata di kota seribu sungai ini, ada 2 wisata baru buka yang dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
“Yaitu kuliner kampung arab dan kuliner mawarung baimbai di bawah jembatan Banua Anyar,” sebutnya.
Kemudian yang tetap eksis sampai sekarang adalah wisata susur sungai dan bekelotok.
“Jadi kalau hari Sabtu dan Minggu, lumayanlah ada 5 sampai 10 kelotok berkeliling,” katanya.
Sebelumnya sambung Khuzaimi, sering kosong, sekrang ada peningkatan.
Meskipun dirinya mengungkapkan, kehidupan pariwisata saat ini kembang kempis, ada yang mati suri kemudian hidup lagi.
“Namun perlahan sudah mulai berkembang, jadi hidup dulu, baru berkembang,” tuturnya.
Dirinya berharap, baik perhotelan dan pariwisata di Kota Banjarmasin dapat terus berkembang bahkan maju. “Sehingga akan berdampak pula pada PAD kita,” pungkasnya.(yon/sir)