Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Banjarmasin

Sebelum Tewas di Kamar Hotel Banjarmasin, Gladis Sering Terlihat Murung dan Jadi Pendiam

Avatar
928
×

Sebelum Tewas di Kamar Hotel Banjarmasin, Gladis Sering Terlihat Murung dan Jadi Pendiam

Sebarkan artikel ini
ILUSTRASI (poskota.co.id)
ILUSTRASI (poskota.co.id)

Seorang wanita berusia 25 tahun yakni Gladies yang ditemukan tewas dalam kamar hotel berbintang di Banjarmasin, sebelumnya sering menunjukkan sikap yang tak biasa, dia suka murung dan menjadi pendiam.

BANJARMASIN, koranbanjar.net – Perubahan sikap Gladies diungkapkan adik kandungnya, Lia kepada media ini saat ditemui di rumahnya, Jalan KS Tubun Gang Sekeluarga Kelurahan Pekauman Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin, Sabtu (16/10/2021).

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Sebelum meninggal, ia (Gladis) sempat terlihat murung dan tiba-tiba banyak diam, saya lihat wajahnya kaya ada pikiran, tapi tidak diungkapkan,” ujar Lia.

Padahal, lanjutnya, kaka kandungnya ini memiliki sifat yang suka ceria, senang bergaul bikin acara masak-masakan sesama temannya.

“Padahal orangnya itu agak urakan, suka ngoceh sama teman-temannya, kata orang banjar bore (kepo),”tuturnya.

Lia mengatakan, sebelum ke hotel membawa dua anaknya berenang, Gladis dan dia makan di Rumah Makan Ibu Cus di Jalan RE Martadinata Banjarmasin.

“Pada waktu itu ia mengeluh jantungnya sakit, jadi minum obat jantung tiga biji,” kata Lia.

Ayah mereka bernama Riduansyah, kebetulan duduk di samping Lia, menambahkan, kalau Gladis suka memanggil kawan-kawan perempuannya bikin acara masak barbekiyu.

“Suka bawa kawan – kawannya ke sini, bikin acara barbekiyu,” sebut laki – laki berusia 50 tahun ini.

Di balik sifatnya yang terkesan badung, menurut Riduansyah, anak dari hasil pernikahannya dengan almarhumah istrinya bernama Maulida itu, suka memberikan uang kepada anak anak.

“Pokoknya kalau ada rezeki berlebih, ia selalu memberikan duit, kadang seribu kadang dua ribu kepada setiap kakanakan (anak-anak) di gang ini, ” tuturnya.

Sebelum meninggal, Gladis sempat video call (VC) dengan ayahnya. Saat itu laki – laki yang bekerja sebagai penjaga kapal di Muara Tewe ini dalam pembicaraan vc, Riduansyah sempat berkata, ” beapa (buat apa) bawa anak ke hotel situ tang…(panggilan kesayangan untuk Gladis),” ucapnya.

Ditanya apa yang ia rasakan ketika kehilangan anak kesayangannya ini, Riduansyah hanya menghela nafas sembari berucap,”sangat kehilangan dan sedih, tetapi aku tidak menampakan kesedihan ini di hadapan orang,” tutupnya tanpa melanjutkan kata – kata.(yon/sir)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh