Pedagang sekitar Jembatan Sungai Alalak di Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala sempat mengalami keterpurukan selama sekitar tiga tahun atau sejak pembangunan jembatan belangsung. Karena sepinya pembeli. Nah, sejak jembatan Sungai Alalak dibuka, para pedagang mengaku sudah bisa bernafas lega.
BATOLA, koranbanjar.net – Para pedagang di sekitar Jembatan Sungai Alalak, tepatnya di Jalan Berangas Barat sempat terpuruk, sejak tahun 2019 hingga 2021 saat proyek jembatan Alalak berjalan. Keadaan itu diperparah dengan merebaknya pandemi Covid-19.
Menurut satu pedagang setempat, Hasbi atau sering disapa Pak lee saat ditemui koranbanjar.net, Rabu, (13/10/2021) mengemukakan, sebelum pelaksanaan jembatan Sungai Alalak, usaha yang ia jalankan, berdagang sembako sempat laku keras. Namun mulai tahun 2019 menjadi sepi sekali.
“Ya sejak 2019 lalu itu penjualan di sini sangat sedikit, tapi ya mau bagaimana lagi, terpaksa harus mencari jalan lain, ” ungkap laki-laki berusia 56 tahun ini.
Perputaran ekonomi di sekitar proyek jembatan Sungai Alalak bisa dibilang mati suri, tak sedikit pedagang berpindah ke tempat lain, bahkan banyak pula yang bangkrut.
” Dulu di seberang sana itu ada jualan makan-makan gitu, sejak satu tahun lalu pindah. Katanya karena gak tahan tidak ada pembeli sama sekali,” tutur dia.
Namun setelah jembatan Alalak l dibuka, pedagang sudah bisa bernapas lega, karena sedikit demi sedikit omset penjualan mereka mulai membaik.
“Yaa syukur, mudahan tidak ditutup kembali jembatan ini agar ekonomi kami kian membaik,” tutupnya.(mj-39/sir)