Aggota Komisi III DPRD Provinsi Kalsel, Agus Mawardi menginginkan jembatan Basit yang cukup fenomenal tetap menggunakan nama Jembatan Alalak. Alasannya karena sudah familiar.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Anggota DPRD Kalsel, Agus Mawardi menyatakan,
jembatan penghubung Kota Banjarmasin dan Kabupaten Barito Kuala ini sejak dulu sudah familiar dengan nama Alalak.
“Nama Alalak ini kan sudah familiar, jadi seyogianya tetap menggunakan nama Alalak,” kata Agus kepada wartawan, Senin (11/10/2021)
Namun begitu ia menghargai adanya usulan beberapa nama pahlawan maupun tokoh banua sebagai bentuk penghargaan sebagai kenang-kenangan anak cucu kelak.
Selain itu lanjutnya, keberadaan jembatan ini merupakan ikon baru banua khususnya bagi di perbatasan Kabupaten/Kota.
Pihaknya sangat berharap fungsinya bisa benar-benar mengurai kemacetan karena mobilitas masyarakat sangat padat termasuk bisa mempermudah aktifitas untuk menaikkan ekonomi rakyat.
Dikatakan politisi PKB ini, perlu diketahui bahwa jembatan itu melalui Sungai Alalak dan terkenal disebut dengan Alalak, hal ini diperkuat pula banyaknya sebutan Alalak Tengah, Utara maupun Alalak Berangas.
Bukan itu saja, luasnya sungai Alalak di bawah jembatan mengalir hingga Kabupaten Batola ditambah lagi pertumbuhan penduduk yang segnifikan seiring meningkatnya keperluan hunian tempat tinggal bagi masyarakat seperti perumahan.
Agus berpendapat sama halnya dengan nama jembatan lainnya identik dengan daerah sekitar seperti jembatan Banua Anyar, jembatan Bromo Mantuil, jembatan Basirih, jembatan Pangeran, dan jembatan Barito.
“Semoga jembatan ini bisa membawa kemaslahatan bagi masyarakat luas terutama bisa mengatasi kemacetan,” harapnya.(yon/sir)