BEM se-Kalimantan Selatan (Kalsel) gelar aksi Kamisan Kalsel memperingati September Hitam yang bertemakan “Pengawalan terhadap pegawai KPK yang dipecat dan kilas balik pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat 30 September 65.” Sebagai pengingat kasus-kasus pelanggaran HAM yang belum dituntaskan, Kamis (30/9/2021) di bundaran Banjarbaru.
BANJARBARU,koranbanjar.net – Gelar aksi dimulai sejak pukul 15.30 Wita. Para peserta tampak mengenakan pakaian serba hitam dipadukan dengan almamater dan menggunakan masker sambil memegangi spanduk berisi berbagai macam tulisan.
Anggota BEM UNISKA Kabinet MAHAKARYA, M Rizki Dwi Putra mengatakan, ada lebih dari 4 kampus yang tergabung di dalam aliansi BEM se-Kalsel.
“Aksi Kamisan ini mengangkat isu G30S PKI dan pemecatan pegawai KPK terkait permasalahan TWK lalu,” tuturnya.
Peringatan September Hitam dibuka dengan refleksi yang disampaikan oleh orator. Sejumlah puisi dan pidato peristiwa kelam HAM selama September dari masa ke masa dibacakan, mengingatkan negara untuk memenuhi tanggung jawabnya.
Kemudian, mahasiswa meneriakkan yel-yel saat aksi tersebut. Aksi ini menuntut penyelesaian kasus pelanggaran-pelanggaran HAM masa lalu di tengah peliknya situasi penegakan HAM, menyusutnya ruang demokrasi dan kebebasan sipil.
“momentum September Hitam 2021 ini merupakan upaya untuk terus mendesak negara menyelesaikan daftar hitam kasus pelanggaran HAM,” ucapnya.
Aksi memperingati September Hitam di kawasan bundaran Banjarbaru berlangsung tertib dan damai. (jwt/dya)