Jalan Trans Kalimantan di Kilometer 172 Desa Sungai Buluh Kecamatan Labuan Amas Utara, Kabupaten Hulu Sungai Tengah mulai hancur. Salah satu faktor penyebab kerusakan jalan ini, karena sering dilintasi truk bermuatan semen.
BARABAI, koranbanjar.net – Jalan Trans Kalimantan di Kilometer 172 sudah dalam kondisi memprihatinkan. Jalur alternatif dari Kota Barabai menuju Kota Amuntai ini mengalami kerusakan yang cukup parah. Meski pengguna jalan dari Kota Barabai masih bisa menuju Kota Amuntai melewati jalan lain, namun jarak tempuh lebih jauh, bahkan diperkikarakan dua kali lipat.
Sekarang jalan yang menjadi jalur utama ini mulai rusak, bergelombang, bahkan berlobang. Keadaanya ini sangat membahayakan bagi pengguna jalan yang melintas.
Pantauan koranbanjar.net, Senin ( 27/9/2021 ) sekitar pukul 11.30 WITA, tepat di Km 172 Desa Sungai Buluh, kerusakan jalan sudah terlihat. Sekitar 100 meter kondisi jalan bergelombang.
Selain di Km 172 terdapat juga jalan yang hancur sekitar 1 kilometer sebelum perbatasan Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Hulu Sungai Tengah, yang masih berada di wilayah Desa Sungai Buluh.
Warga Desa Sungai Buluh, Ilham mengatakan, kontruksi jalan ini memang lemah, karena di samping-samping jalan merupakan kawasan rawa, sehingga struktur tanah jalan utama tersebut sering ambles.
Lebih parahnya lagi jalanan ini sekarang juga dilewati mobil-mobil besar, seperti truk bermuatan semen yang tonase bisa mencapai 30 ton, bahkan lebih. “Menurut saya, itulah faktor utama kerusakan jalan ini,” tambahnya.
Disebutkan, truk-truk besar ini tentunya memiliki alasan sehingga melewati jalan ini. Karena adanya pembangunan jembatan Paringin di Kabupaten Balangan, yang awalnya menjadi akses utama mobil ini dari atau menuju Kabupaten Tabalong, tutup Ilham
Kendati demikian, jalan utama arah menuju Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Balangan, serta Kabupaten Tabalong banyak mengalami kerusakan.
Informasi dari sejumlah sopir angkutan umum, kerusakan jalan juga terjadi di wilayah Kecamatan Kelua, Tabalong. Kemudian wilayah Batu Piring, Paringin Selatan, di Muara Pitap, Balangan serta di wilayah Kecamatan Labuan Amas Utara di Kabupaten HST.(mj-41/sir)