Melalui Program YESS (Youth Enterpreneurship and Employment Support Services), kali ini giliran guru SMK mendapatkan pelatihan BK (Bimbingan Konseling) bidang pertanian.
BANJARBARU,koranbanjar.net – Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya mengurangi anggapan bahwa generasi muda kurang berminat di sektor pertanian karena dinilai tidak menjanjikan secara ekonomi.
Salah satu upaya dari Kementan ialah mengedukasi serta sosialisasi kepada guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terkait tingginya peluang sektor pertanian.
Salah satunya, melalui SMK-PP Negeri Banjarbaru, sebagai UPT pendidikan Kementan.
SMK-PP Negeri Banjarbaru yang sebelumnya telah menggelar Pelatihan Bimbingan Karir Bagi Guru SMP kali ini kembali menggelar bagi guru SMK.
Dilaksanakan selama 3 hari sejak Minggu (23/5/2021) sampai Selasa (25/5/2021).
Kegiatan ini diikuti peserta sebanyak 22 orang. Peserta berasal dari Guru BK SMK lingkup Kota Banjarbaru, Kabupaten Tapin, Tanah Laut, Tanah Bumbu, dan Barito Kuala.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha SMK-PP N Banjarbaru, Isnanto Purwokusumo yang membuka acara, mengutarakan, semoga pelatihan ini memberikan semacam treatmen bagi anak didiknya agar lebih mengenal dunia pertanian.
“Nantinya mau menggeluti dunia pertanian karena jumlah petani tahun ke tahun semakin berkurang,” terangnya.
Di tempat terpisah Project Manager (PM) PPIU Kalsel, Angga Tri Aditya Permana, menjelaskan bahwa kegiatan ini yang juga salah satu kegiatan Program YESS.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Provinsi Kalimantan Selatan yaitu SMK PP Negeri Banjarbaru.
“Diharapkan para guru BK ini mampu memotifasi dan mengajak siswa untuk terjun di pertanian, sehingga regenerasi pertanian akan sukses,” tutur Angga.
Kali ini peserta mendapatkan materi dari Bapedda Provinsi Kalimantan Selatan, Fasilitator, serta dari PPIU Kalsel.
Materi yang didapat diantaranya tentang Kebijakan dan Program Kementerian Pertanian, Kebijakan dan Program KBidang Pertanian Tingkat Daerah.
Pengembangan Karir dan Profesi Bidang Pertanian, Strategi Integrasi Kegiatan Bimbingan Karir, dan terakhir Penyususnan Program Rencana Aksi.
Kegiatan sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL).
“Generasi milenial adalah penentu kemajuan pembangunan pertanian di masa depan. Tongkat estafet pembangunan pertanian, ada pada pundak generasi muda,” ucap Mentan.
Sementara, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan jika sudah saatnya pertanian dikelola generasi milenial.
Generasi milenial bisa menggunakan kreativitas dan inovasinya. Sehingga, pertanian ke depan menjadi modern.
“Tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya, tetapi juga berorientasi ekspor,” paparnya.(wd/Tim Humas SMK-PP Negeri Banjarbaru/dya)