Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar

6 Tips MengASIhi saat Puasa

Avatar
409
×

6 Tips MengASIhi saat Puasa

Sebarkan artikel ini

Menyambut bulan ramadan, terkadang puasa menjadi dilema para ibu-ibu untuk tetap mengASIhi anaknya. Sebagian besar khawatir, nanti anaknya tidak akan mendapat nutrisi yang banyak dan baik.

Tentunya, tubuh akan beradaptasi saat berpuasa dengan perubahan pola makan. Maka dari itu, lebih efisien menggunakan kalori untuk mempertahankan produksi ASI.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Namun, perubahan ini tidak mengubah komposisi nutrisi makro (karbohidrat, protein, lemak) di dalam ASI. Artinya, antara berat dan pertumbuhan anak kemungkinan besar tidak akan berubah selama anda tetap rutin menyusui.

Tubuh akan mengolah cadangan lemak untuk diolah menjadi ASI. Ingat, dengan syarat anak sudah berusia lebih dari 6 bulan.

Keseimbangan kimiawi mungki sama, namun jika berat badanmu mungkin turun karena berpuasa maka sangat normal.

Dikutip dari guesehat.com, berikut tips yang akan membuat puasa menjadi lebih mudah untuk dijalani :

1. Terapkan pola makan yang sehat

Menyusui membutuhkan kalori ekstra. Itulah kenapa ibu menyusui memerlukan kalori tambahan sebanyak 500-600 kkal per hari untuk membantu produksi ASI.

Ingat, ekstra kalori ini bukan berarti membuat kamu makan tak terkendali. Sertakan makanan cukup gizi dan seimbang, yang terdiri atas nutrisi makro (karbohidrat, protein hewani serta nabati, dan lemak) dan nutrisi mikro (vitamin dan mineral) saat sahur maupun berbuka puasa.

2. Jaga tubuh tetap terhidrasi

Faktanya, 80 persen komposisi ASI adalah air. Bertujuan, memenuhi kebutuhan cairan bayi. Terutama, saat berpuasa.

Setidaknya, kamu membutuhkan asupan 4 liter perhari. Setelah berbuka puasa hingga sebelum imsak, minumlah 1 gelas atau sekitar 235 ml setiap sebelum dan sesudah menyusui/memerah, serta saat makan.

Dengan begini, kamu dapat mencapai target asupan cairan harian. Konsumsi cairan total adalah kombinasi dari apa yang kamu minum, baik dalam bentuk air ataupun minuman, serta apa yang kamu makan. Dari makanan kaya air seperti buah dan sayur.

3. Tetap disiplin memerah dan menyusui

Prinsip produksi ASI adalah supply by demand. Artinya, semakin banyak disusui atau diperah maka produksinya akan semakin banyak dan terjaga. Sehingga, usahakan tetap menjaga jadwal menyusui anak atau memerah seperti biasanya.

4. Istirahat yang cukup

Tubuhmu membutuhkan dan berhak beristirahat. Justru, jika memaksakan diri terlalu keras malah berakibat buruk untuk kesehatan. Bahkan, berdampak pada produksi ASI.

5. Konsumsi suplemen pelancar ASI

Kamu boleh saja rutin mengonsumsi suplemen pelancar ASI untuk mengoptimalkan produksi ASI.

6. Berhenti puasa jika tidak sanggup

Ketika berpuasa dalam kondisi menyusui dapat menimbulkan efek yang berbeda, jika dibanding dengan kondisi normal.

Jika kamu merasa berat badan turun dengan cepat (lebih dari 0,5 kg menjadi 1 kg dalam seminggu), sebaiknya kaji ulang keputusan kamu untuk berpuasa dan berkonsultasi dengan dokter.

Segera batalkan puasa jika merasa pusing, sakit kepala parah, buang air kecil berwarna gelap, serta merasa lemas atau lelah.

Jika berat badan anak tidak bertambah atau menurun, tidak puas setelah sesi menyusui, atau frekuensi buang air kecilnya berkurang, bisa jadi pertanda bahwa ia tidak mendapatkan cukup ASI.

Hentikan sementara kegiatan berpuasa kamu dan konsultasikan dengan dokter spesialis anak terkait tumbuh kembang anak. (ykw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh