Sasirangan adalah kain tradisional khas suku banjar di Kalimantan Selatan (Kalsel). Sasirangan sendiri, berasal dari kata bahasa Banjar yaitu “sirang” yang berarti menjelujur.
Motifnya dibuat dengan jahitan menggunakan teknik menjelujur. Dulu, kain sasirangan diyakini dapat mengobati penyakit dan mengusir roh jahat sehingga pembuatannya dibatasi.
Berikut beberapa cara pembuatan Kain Sasirangan :
1. Menyiapkan Kain Putih
Kain putih polos adalah material utama untuk membuat kain sasirangan. Sedangkan ukurannya, disesuaikan dengan keinginan atau selera.
2. Membuat Pola Desain pada Kain Putih
Membuat pola desain atau gambar, yang biasanya bermotif tradisional atau motif lain yang diinginkan. Pola-pola motif ini yang akan dijadikan patokan, dalam menjahit kain tersebut nantinya.
3. Menjahit Jelujur
Dijahit secara jelujur menggunakan benang dengan jarak satu sampai dua mili meter (mm) atau bisa lebih. Benang-benang yang terdapat pada setiap jahitan pola, kemudian ditarik (jelujur) sampai membentuk kerutan-kerutan.
4. Memberi Warna pada Kain
Dalam proses mewarnai atau memberikan warna terdapat tiga teknik yang harus dikuasai :
-Pecoletan
Pencoletan biasanya dilakukan karena warna yang diinginkan melebihi satu warna.
-Pencelupan
Pencelupan digunakan untuk proses satu warna saja. Kain yang dijelujur maka tidak dicelub. Artinya, tetap dibiarkan warna dasar yaitu putih.
-Kombinasi keduanya
Cara yang menggabungkan kedua cara tersebut, di mana pertama dilakukan pencelupan, selanjutnya colet dengan variasi warna yang diinginkan.
5. Melepas Jahitan Jelujur dan Mencucinya
Setelah seluruhnya dilepaskan, langkah selanjutnya adalah mencuci sampai bersih.
6. Pengeringan dan Finishing atau Disetrika
Dalam proses pengeringan, lakukan pada tempat yang agak teduh dan tidak terkena matahari secara langsung. Terakhir, disetrika agar menjadi rapi dan lembut. (ykw)
Apakah masih banyak peminat kain Sasirangan Ini???