Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar

5 Tradisi Unik Selama Bulan Ramadan di Indonesia

Avatar
294
×

5 Tradisi Unik Selama Bulan Ramadan di Indonesia

Sebarkan artikel ini

Indonesia memiliki berbagai suku yang tersebar dari Sabang sampai Marauke. Di sisi lain, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk beragama Islam terbanyak di dunia.

Masing-masing mempunyai kebudayaan unik yang berbeda satu sama lain. Termasuk, tradisi saat bulan Ramadan.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Berikut tradisi unik selama bulan Ramadan di Indonesia :

1. Meugang atau Makmeugang di Aceh

Tradisi wajib ini berlangsung turun-temurun, sejak masa Kesultanan Aceh beberapa abad lalu yang hingga kini masih dilaksanakan.

Biasanya, 1 atau 2 hari sebelum memasuki bulan puasa, masyarakat berbondong-bondong ke pasar untuk membeli daging. Hasilnya diolah menjadi makanan khas sebelum dinikmati sebagai lauk.

Meugang merupakan adat membeli, mengolah, hingga menyantap daging bersama keluarga sebagai menu pembuka puasa.

2. Nyorog di Betawi

Tradisi nyorog umumnya dilakukan dengan mendatangi kediaman. Tradisi ini diperkenalkan para Wali Allah saat menyebarkan ajaran Islam dari tanah Sunda Kelapa.

Adapun, orang-orang akan saling bertukar makanan atau hadiah.

3. Dhandhangan di Kudus, Jawa Tengah

Tradisi ini seperti festival yang diadakan untuk menandai dimulainya ibadah puasa pada bulan Ramadan. Sedangkan, puncak seremoni Dhandhangan dilakukan dengan cara memukul bedug Masjid Menara Kudus.

Berkumpul di depan masjid dan kegiatan seperti pasar berlangsung mulai fajar hingga tengah hari.

4. Festival Ela-ela di Ternate, Maluku Utara

Tradisi ini menyambut turunnya malam Lailatul Qadar, yang biasa dilaksanakan pada malam 27 Ramadan. Dengan cara berdoa dan membakar obor atau lampion di depan rumah warga.

Biasanya dimulai dari doa bersama, pembakaran obor dan kegiatan lainnya.

5. Nyekar di Pulau Jawa

Dalam istilah Jawa, nyekar berarti ziarah. Tradisi ini populer untuk mengunjungi makam dan menghiasi dengan bunga dan berdoa.

Menjelang dan usai Idulfitri, biasanya menjadi salah satu waktu bagi masyarakat untuk nyekar. (ykw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh