Perkembangan teknologi yang pesat memang memudahkan hidup manusia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Teknologi juga membantu baik itu dalam proses belajar atau bekerja. Namun sebaliknya, juga berdampak negatif yang tidak bisa dihiraukan. Terlebih dampak yang muncul pada anak yang dapat memicu pertumbuhannya.
JAKARTA, koranbanjar.net – Mungkin beberapa orangtua memberikan gadget kepada anak dengan maksud membuatnya tidak rewel sehingga orangtua bisa melakukan beberapa aktivitas lain. Namun, sayangnya tanpa pembatasan penggunaan gadget anak bisa menjadi kecanduan yang dapat menghambat tumbuh kembang otak, mental, bahkan fisik anak.
Selain itu, Akademi Dokter Anak Amerika dan Perhimpunan Dokter Anak Kanada menegaskan anak umur 0-2 tahun tidak boleh terpapar oleh teknologi sama sekali.
Sementara anak umur 3-5 tahun dibatasi menggunakan teknologi hanya satu jam per hari dan anak umur 6-18 tahun dibatasi 2 jam saja perhari saja. Anak-anak dan remaja yang menggunakan teknologi melebihi batas waktu yang dianjurkan dikhawatirkan akan mengalami gangguan kesehatan yang berbahaya. Nah, berikut ini dampak kesehatan yang terjadi pada anak akibat kecanduan gadget:
1. Ganggu Pertumbuhan Otak
Usia 0-2 tahun adalah masa saat otak anak bertumbuh dengan cepat, dan terus berlanjut hingga usianya 21 tahun. Perkembangan otak anak ini dipengaruhi oleh stimulasi lingkungan. Stimulasi berlebih dari gadget seperti ponsel, internet, atau televisi terbukti menyebabkan keterlambatan perkembangan kognitif. Hal ini menyebabkan gangguan dalam proses belajar, tantrum, meningkatkan sifat impulsif, serta menurunnya kemampuan anak untuk mandiri.
2. Obesitas
Kebiasaan menggunakan gadget seperti untuk menonton video atau bermain video game juga erat kaitannya dengan meningkatkatnya kasus obesitas pada anak.
Alat elektronik yang dipasang di kamar anak dan bisa diakses secara pribadi bisa meningkatkan risiko obesitas sebanyak 30 persen. Hal ini terjadi lantaran anak yang kecanduan gadget kurang gerak. Mereka lebih sering duduk atau berbaring padahal anak seharusnya aktif bermain bersama teman-temannya. Kondisi ini dapat mengakibatkan diabetes dan obesitas. Parahnya hal ini memicu terjadinya stroke usia dini, serangan jantung yang memperkecil usia harapan hidupnya ketika dewasa.
3. Kurang Tidur
Faktanya sebanyak 75 persen anak usia 9 hingga 10 tahun mengalami kurang tidur karena penggunaan teknologi tanpa pengawasan orangtua. Kekurangan tidur bukan sesuatu yang bisa dianggap sepele, karena bisa mengganggu aktivitas anak, seperti mengganggu proses belajar mereka di sekolah yang kemudian membuat prestasinya menurun. Hal ini juga membuat perkembangan otak menjadi tidak optimal karena tidur yang cukup adalah kunci untuk perkembang otak yang lebih optimal.
4. Kelainan Mental
Penelitian di Bristol University tahun 2010 mengungkapkan kecanduan gadget yang terjadi pada anak juga merupakan hal yang berbahaya bagi kesehatan mental anak. Kecanduan gadget memicu efek samping berbahaya seperti meningkatkan risiko depresi, gangguan kecemasan, kurang fokus, kepribadian bipolar, psikosis, dan perilaku bermasalah lainnya.
5. Memicu Sifat Agresif
Konten di media yang bisa diakses dengan mudah oleh anak juga ada baiknya diawasi oleh orangtua. Pasalnya jika kita membiarkan anak menonton apapun yang ia suka maka ia bisa menonton konten yang bermuatan kekerasan. Hal ini menimbulkan sifat agresif pada anak. Tidak hanya kekerasan fisik, konten dewasa juga banyak tersebar di internet dan hal ini tidak baik disaksikan oleh anak.(halodoc.com/sir)