KANDANGAN, koranbanjar.net – 30 Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mendatangi DPRD Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Senin (30/9/2019). Mereka ingin beraudiensi, menyampaikan aspirasi permasalahan Indonesia saat ini.
Namun, upaya itu sempat berisi tegang. Pasalnya, pihak DPRD HSS hanya membolehkan 10 orang yang masuk. Tak terima, mereka mendesak untuk masuk semuanya.
Sebelumnya, pihak HMI cabang Kandangan mengaku sudah mengirim surat pada Kamis lalu, dan dijelaskan akan membawa 30 orang perwakilan dari ratusan kadernya saat audiensi.
Tetapi saat pelaksanaan, oleh Sekretariat DPRD hanya diperkenankan masuk ruangan sebanyak sepuluh orang.
Di tengah pelaksanaan audiensi, yang diagendakan menyampaikan aspirasi permasalahan Indonesia saat ini, Ketua Umum HMI memohon dan mendesak pada pimpinan rapat agar semua bisa masuk.
“Kami tidak meminta disediakan makanan, tidak masalah kursi tidak cukup, ataupun berdesak-desakan panas di ruangan,” ujarnya.
Menurutnya, kader HMI banyak yang datang dan 30 orang tersebut adalah orang pilihan, yang domisilinya dari berbagai daerah, sehingga akan merasa kecewa jika tidak dapat masuk dan hanya menunggu di luar.
Menanggapi itu, Wakil ketua II DPRD HSS Muhammad Kusasi mengatakan, hal itu sudah diatur pihak sekretariat mengingat ruangan sedikit sempit tidak bisa menampung banyak peserta.
Terus didesak meminta masuk, akhirnya pimpinan rapat mengalah dan memperkenankan semua kader HMI yang masih di luar untuk masuk.
Setelah semuanya masuk, tidak semua kader HMI menyuarakan aspirasinya, terpantau hanya 5 orang yang dari awal yang berbicara, yang lainnya mendengarkan teman-temannya menyampaikan aspirasi. (yat/dra)