JAKARTA, KORANBANJAR.NET – Momen Festival Banjar 2018 yang berlangsung di Jakarta tidak saja dimanfaatkan jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Tengah (HST) untuk mempromosikan budaya warga Bumi Murakata, tetapi juga dimanfaatkan untuk melakukan aksi pelestarian alam pegunungan Meratus.
Hal ini sebagaimana aksi kampanye pelestarian pegunungan Meratus yang ditunjukan langsung oleh Pelaksanan Tugas (Plt) Bupati HST, Chairansyah beserta istrinya, Ernawaty, yang mengarak foto-foto berisikan pesan pelestarian Meratus pada pembukaan Festival Banjar 2018 di Taman Ismail Marzuki, Selasa (29/6).
Aksi serupa dengan memakai kaos bertuliskan “Save Meratus” juga dilakukan oleh Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup HST, A Yani beserta jajaran dan rombongan HST yang ikut serta dalam karnaval budaya Banjar yang berlangsung di car free day Bundaran HI, Jakarta, Jumat (1/7).
Plt Bupati HST, Chairansyah, melalui Kepala Bagian (Kabag) Humas Pemkab HST, Ramadhan menyatakan, aksi yang dilakukan sebagai upaya menggugah para petinggi negara di tingkat pusat agar dapat membuat kebijakan yang berpihak untuk membela kelestarian alam Meratus sebagai warisan dunia yang masih tersisa.
Harapannya, dikatakan Ramadhan, para pembuat keputusan di tingkat pusat dapat melindungi dan membebaskan HST dari pertambangan batubara dan perkebunan sawit, sehingga Izin PKP2B di HST dapat dicabut.
“HST telah bertekad kuat untuk mengembangkan sektor pertanian sebagai prioritas,” katanya.
Dalam Festival Banjar di Jakarta itu, HST menampilkan beragam kuliner yang menjadi kebanggaan, diantaraanya kue apam Barabai, kacang jaruk dan lainnya yang diarak menggunakan jukung hias. Selain itu, pada saat pembukaan festival, digelar acara aruh adat oleh warga adat Dayak Hantakan di Taman Ismail Marzuki. (dny)