Banjar  

Jemaah Haji Kabupaten Banjar Salat Hajat dan Syukur

Sepulangnya dari ARMUZNA (Arafah, Muzdalifah dan Mina) jemaah haji Kloter BDJ-16 dari Kabupaten Banjar melaksanakan salat hajat dan sujud syukur secara berjamaah. (Sumber Foto: Kominfo Kabupaten Banjar/koranbanjar.net)

Sepulangnya dari ARMUZNA (Arafah, Muzdalifah dan Mina) jemaah haji Kloter BDJ-16 dari Kabupaten Banjar melaksanakan salat hajat dan sujud syukur secara berjamaah.

MEKKAH, koranbanjar.net – Sujud syukur dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT karena jemaah telah dapat melaksanakan rangkaian ibadah berupa Wuquf di Arafah.

Kemudian, Mabit di Muzdalifah, bermalam di Mina, melontar Jumratul Aqabah di hari Nahr, dan melontar 3 Jumrah pada hari-hari Tasyriq 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.

Salat hajat dilakukan dengan harapan dikabulkan segala hajat, diberikan kesehatan dan kemudahan untuk melaksanakan tahapan selanjutnya yakni Thawaf Ifadhah dan Sa’i, dan memperoleh ibadah haji yang mabrur.

Ns M Sibwaihi memandu jemaah untuk melakukan peregangan dalam suasana relaks, dan saling pijat bergantian membuat suasana menyenangkan serta pesan-pesan kesehatan.

Pasca puncak Armuzna, jemaah disarankan agar tetap memperhatikan penggunaan APD dalam aktivitas di luar ruangan, sebab pasca armuzna hampir bisa dipastikan jemaah mengalami kelelahan.

Selain itu jemaah juga diminta bisa menjaga pola makan teratur, istirahat cukup dan selalu berfikir positif.

Hj Nahdiatul Husna selaku Pembimbing Ibadah Haji menjelaskan, jemaah akan bergerak dimulai hari Ahad/Minggu (waktu setempat) ba’da Ashar ke Haram agar bisa melaksanakan salat magrib dan isya.

Melakukan Thawaf Ifadhah dan Sa’i dengan menyatukan barisan dan menjaga kekompakan rombongan dan regu.

Sementara, Guru H Naufal Muhammad Rosyad selaku PHD Pelayanan Umum menyampaikan, sesuai pada Thawaf Umrah wajib yang pertama masih ada sebagian kecil melakukan kekeliruan meski sudah diperbaiki, maka evaluasi dilakukan sebelum pelaksanaan Thawaf Ifadhah dan Sa’i

Tim Kloter BDJ-16  memantapkan kembali manasik dan teknis lainnya untuk menjaga kesempurnaan pelaksanaan rukun haji tersebut.

H Masruri selaku PHD  Pembimbing Ibadah Haji menuturkan, selepas ARMUZNA, dikarenakan operasional Bus Sholawat baru dimulai bertepatan waktu salat dhzuhur dan mempertimbangkan cuaca yang sangat panas, maka Thawaf Ifadhah dan Sa’i dilaksanakan setelah ashar.

“Selain itu memberikan kesempatan kepada jemaah untuk mendirikan salat magrib dan isya di Masjidil Haram yang pahalanya 100.000 kali lipat dibanding di masjid lain.

Suasana malam yang suhu udaranya sangat bersahabat, dilanjutkan dengan memasuki pintu King Abdul Aziz untuk pelaksanaan thawaf Ifadhah dan Sa’i,” ungkap Masruri.

Ditambahkannya, jemaah yang melaksanakan Thawaf Ifadhah dan Sa’i menggunakan kursi roda sebanyak 37 orang, sebagian dibantu dorong oleh petugas, keluarga, teman, dan sebagian lagi ada yang menggunakan jasa dorong bagi lansia dan risti.

Ahmad Madriani, jemaah  asal Kelurahan Sekumpul Martapura menyampaikan terimakasihnya kepada  Bimbad Kloter, PHD Pembimbing Ibadah Haji, dan PHD Pelayanan Umum yang selalu kompak membersamai jemaah dalam memberikan bimbingan, mengayomi, dan selalu memberikan solusi terhadap setiap  permasalahan yang dihadapi jemaah.

“Semoga Allah subhanahu waa taala memberikan ganjaran terhadap mereka dengan ganjaran pahala yang berlipat ganda. Aamiin,” ujar Madriani mendoakan. (dya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *