Tak Berkategori  

BPTH Berburu Sumber Benih Ulin dan Meranti

PARAMASAN,KORANBANJAR.NET – Ulin dan meranti merupakan salah satu jenis lokal endemik Kalsel yang keberadaannya semakin langka. Upaya pelestariannya, Dishut Provinsi Kalsel melalui BPTH lakukan giat identifikasi tegakan ini untuk dijadikan sumber benih baru, Jumat (15/02/2019) sampai Sabtu (16/02/2019), dipimpin tenaga ahlinya, Budi Agung Setiawan.

Tim didampingi 4 orang petugas KPH Kayutangi, di hari pertama stay di Desa Paramasan Atas, Dusun Pinai Kecamatan Paramasan Kabupaten Banjar, untuk koordinasi dengan perangkat desa setempat.

Di hari kedua, dengan dipandu oleh 5 tenaga masyarakat setempat, tim susuri hutan yang masih perawan ini menuju lokasi tegakan bakal sumber benih, berjarak sekitar 3 jam perjalanan ditempuh berjalan kaki.

“Sengaja kita lakoni cara ini ya, sebab kondisi medan yang terjal, tegakan cukup rapat dan harus menyeberangi sungai, sehingga tidak mungkin kita pakai motor,” tutur Budi, panggilan akrabnya.

Budi yang juga tenaga teknis MH2T ini juga menjelaskan bahwa giat sebagai usaha untuk temukan sumber benih baru khusus ulin dan meranti. “Benar bahwa ini tindak lanjut arahan Pak Kadishut Kalsel, tapi juga merupakan usaha kita untuk pelestarian ulin dan meranti, yang pastinya akan kita kembangkan di MH2T,” tegasnya lagi.

Sesampainya di lokasi, teridentifikasi tegakan didominasi jenis meranti dan ulin, tetapi jarak antar tegakan saling berjauhan. “Saat ini kondisi tegakan meranti pas dalam kondisi bunga masak, namun tegakan ulin belum ditemukan pembungaan,” terang H. Ishak, salah satu anggota tim.

Mengingat adanya indikasi perambahan di daerah Peramasan Atas, tim sarankan agar tegakan meranti dan ulin yang penuhi standar untuk dijadikan sumber benih, diberi label bertulisan Dishut/BPTH. “Minimal ini sebagai penanda agar tegakan tidak dirambah oleh orang yang tidak bertanggung jawab,” tegas Budi lagi.(dishutprovkalsel)