Kisah Pilu Nenek Salami, Calon Haji Asal Kediri Minta Pulang saat Mau Berangkat ke Tanah Suci

Kisah Pilu Nenek Calon Haji Asal Kediri Yang Tak Jadi Berangkat Haji (tiktok.com)

Petugas haji di asrama haji Sukolilo, Surabaya baru baru ini kewalahan. Pasalnya, salah satu jemaah calon haji bernama Salami (71) mendadak ingin pulang saat sudah siap diberangkatkan ke Bandara Juanda untuk melakukan penerbangan ke Arab Saudi.

SURABAYA, koranbanjar.net – Video penolakan Salami yang membuat para petugas haji Sukolilo terus menerus membujuk Salami agar mau ikut rombongan haji ke Bandara Juanda Surabaya tersebut viral di media sosial. Salami pun terus terusan menolak ajakan para petugas haji.

Setelah dikonfirmasi ke Kepala Kantor Kementerian Agama Kediri Mohammad Qoyim, pihak Kemenag Kediri sudah memulangkan Salami ke keluarganya di Kediri sejak Minggu, (04/06/2023).

“Kemarin (menolak) saat masih di Surabaya. Pas mau berangkat ke bandara Juanda sudah gak mau ikut,” ujar Qoyim saat dihubungi wartawan pada Selasa (06/06/2023).

Qoyim pun mengaku Salami mengalami penurunan ingatan sehingga menolak untuk pergi. Saat ingatan kembali normal, petugas mengatakan bahwa Salami akan diberangkatkan kembali.

Di balik penolakan Salami untuk diberangkatkan tersebut, ada kisah pilu yang dialami Salami. Salami awalnya dijadwalkan berangkat bersama sang suami yang sudah mendaftar haji sejak 2011 lalu. Namun, sang suami akhirnya berpulang terlebih dahulu beberapa tahun sebelum keberangkatannya di tahun 2023 ini.

Kuota haji sang suami pun rencananya akan digantikan sang anak. Namun, 7 hari sebelum keberangkatan Salami ke Arab Saudi, sang anak pun juga berpulang. Hal ini membuat Salami semakin pilu. Keluarga Salami pun sempat mengkhawatirkan kondisi sang ibu, namun Salami nampak semangat untuk berangkat haji.

Ibu dari 5 orang anak ini pun akhirnya diberangkatkan seorang diri dari Kediri ke Surabaya untuk melakukan persiapan sebelum berangkat ke Arab Saudi. Anak-anak Salami lainnya ternyata tak lolos seleksi kesehatan untuk berangkat haji, sehingga Salami harus pergi tanpa pendamping.

Namun, pada hari keberangkatan tiba, Salami pun merengek meminta dipulangkan karena merasa tidak memiliki kerabat untuk menemani berangkat ke Arab Saudi. Perasaan pilu ditinggal sang anak yang baru 7 hari berpulang dan tidak ada yang menemani membuat Salami merengek ingin pulang.

“Gak nyang ndi ndi. Kemana to le, rumangsaku gak nyang ndi ndi. Kabeh takon aku kesah. Kulo mboten kesah ten pundi pundi. Nek dewean opo yo wani to ya Allah (Saya tidak kemana mana, perasaan saya, saya tidak pergi kemana mana, semua tanya saya pergi kemana, mana berani saya pergi sendiri Ya Allah),” ungkap Salami saat ditemui di kediamannya, Selasa (06/06/2023).

Keluarga Salami pun berencana akan mengajukan penundaan pemberangkatan haji Salami menjadi tahun depan mengingat kondisi Salami yang sedang berduka dan berharap Salami bisa didampingi anaknya yang lain jika ditunda hingga tahun depan.

(Suara.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *