Religi  

Yang Ditunggu Syarkawi Agar Mau Kembali Ke Ponpes Al Anwar

HST, koranbanjar.net – Hingga saat ini, Pondok Pesantren (Ponpes) Al Anwar di Desa Batu Tunggal, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), masih kosong. Sejak sepekan sebelum hari raya Iduladha lalu, pimpinan ponpes, Ustaz H Syarkawi, masih belum pulang ke pesantren yang menampung para pecandu narkoba itu.

Saat dihubungi koranbanjar.net melalui telepon, Selasa (20/8/2019) malam, ternyata saat ini Syarkawi berada di sebuah desa di Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut. Namun dia tidak mau menyebut di desa mana ia saat ini berada.

Dari percakapan telepon bersama koranbanjar.net, Syarkawi menuturkan, dirinya tak ingin pulang ke Ponpes Al Anwar meski tempat wisata Stajau Indah di Desa Baru RT 8 Kecamatan Batu Benawa ditutup total.

“Apalagi saat ini Stajau Indah belum tutup. Tempat ganti pakaian di ponpes saja masuk kawasan wisata. Tentu saya tidak mau pulang ke ponpes,” ujarnya.

Syarkawi menyatakan dirinya mau pulang ke ponpes terkecuali sudah ada surat keputusan bersama (SKB) yang ditandatangani di atas materai oleh Pemkab HST.

“Kalau masih tidak ada SKB saya tetap tidak mau pulang dan tetap menutup pesantren,” tegasnya.

Baca Juga: Hasil Mediasi Buntu, Ponpes Al Anwar Masih Disegel

Baca Juga: Diprotes Ponpes Al Anwar, Pengelola Objek Wisata: Kalau Tidak Setuju Silakan Dipagar

Diakui Syarkawi, penutupan sementara Ponpes Al Anwar tidak hanya menelantarkan para santrinya, tetapi juga ikut mengorbankan seorang anaknya yang bersekolah di SD di Desa Batu Tunggal. Syarkawi turut membawa anaknya ke Kintap karena dirinya tidak tahu kapan harus pulang ke Ponpes Al Anwar.

Baca Lainnya: Sekcam Hantakan Akui Kerumitan Masalah Ponpes Al Anwar Dengan Warga

“Anak saya sudah tidak masuk sekolah berminggu-minggu. Jadi kalau tidak ada keputusan lebih baik saya mengurus kepindahan sekolah anak saya di sini (Kintap) saja,” tuturnya.

Kawasan wisata Stajau Indah kini sudah sepi, Senin (19/8/2019). (foto: muhammad ramli/koranbanjar.net)

Diungkapkannya, saat ini santrinya sudah menerima SKB dari pihak kecamatan setempat. Isinya, pihak kecamatan sudah sepakat dengan penutupan wisata Stajau Indah. Namun dia mengatakan dirinya tetap menunggu SKB yang dikeluarkan Pemkab HST.

“Kita tunggu saja nanti apa keputusannya. Semoga menjadi yang terbaik dan tidak merugikan satu sama lain. Yang saya tunggu hanyalah SKB dari kabupaten,” ucapnya mengakhiri percakapan.

Tulisan Stajau Indah sudah dirobohkan. (foto: muhammad ramli/koranbanjar.net)

Dari pantauan langsung koranbanjar.net, Senin (19/8/2019) siang, kondisi kawasan objek wisata sungai di Desa Sungai Baru itu kini sudah berangsur sepi. Tulisan Stajau Indah yang terbuat dari bambu dan kayu yang berada di pinggir sungai kawasan wisata pun saat ini sudah dirobohkan. Namun begitu, saat ini Stajau Indah memang belum sepenuhnya ditutup. (mdr/dny)