Workshop Model Bisnis Pertanian Program YESS Kementan di Tanah Laut

Model bisnis pertanian program YESS (Youth Enterpreneurship and Employment Support Services) Kementerian Pertanian (Kementan) dilaksanakan di Kabupaten Tanah Laut.

TANAHLAUT,koranbanjar.net – SMK PP Negeri Banjarbaru, sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Provinsi Kalimantan Selatan terus bergerak dalam pelaksanaan Program YESS.

Program yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) bekerjasama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD).

Kali ini melaksanakan Workshop Model Bisnis Pertanian di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Rabu (28/4/2021).

 

Acara ini merupakan serangkaian kegiatan dalam pelaksanaan Program YESS di Kalimantan Selatan, seperti dijelaskan Uma Fathul Jannah, LO YESS untuk Tanah Laut.

“Kegiatan ini bertujuan menghasilkan model usaha secara terperinci yang sesuai dengan kondisi dan wilayah di kabupaten Tanah Laut,” terangnya.

Selain itu kegiatan ini sebagai upaya pengembangan wirausahawan muda pedesaan yang merupakan komponen 2 dalam kegiatan Program YESS.

Tujuannya menghasilkan model usaha secara terperinci yang sesuai untuk dikembangkan di Kabupaten Tanah Laut, membantu para pemuda dalam menentukan model usaha.

Kegiatan workshop ini dilaksanakan selama 1 hari di Hotel Sinar, Pelahari, Tanah Laut, yang diikuti oleh 33 orang peserta.

Untuk praktisi atau narasumber yaitu M Husni Thamrin (Duta Petani Milenial), Momo Aris (Praktisi Pertanian), dan Hardiyanto (Praktisi Tanaman Pangan).

Peserta berasal dari Badan Perencanaan Pembangunan Tanah Laut, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Tanah laut, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Tanah Laut, HKTI.

Juga ada dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), HIPMI, Calon Petani Calon Lokasi (CPCL), dan Pusat Pelatihan Pertanian Dan Perdesaan Swadaya (P4S).

Program YESS merupakan program bagi generasi milenial, seperti dijelaskan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

“Saat ini generasi milenial adalah penentu kemajuan pembangunan pertanian di masa depan. Tongkat estafet pembangunan pertanian ada pada pundak generasi muda,” kata SYL.

Ini seirama disampaikan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi.

Sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya sehingga pertanian ke depan menjadi pertanian modern.

Tak hanya memenuhi kebutuhan dalam negerinya tetapi juga berorientasi ekspor.

“Saat ini kita telah memiliki banyak petani milenial sekaligus enterpreneur di bidang pertanian,” tambahnya.

Selain itu Program YESS dilaksanakan sebagai proyek percontohan pengembangan generasi muda dan regenerasi petani di pedesaan melalui fasilitasi dan bimbingan kepada generasi muda.

Proyek didanai oleh International Fund For Agricultural Development (IFAD) ini bertujuan menghasilkan wirausahawan atau tenaga kerja yang profesional di sektor pertanian.(wd/Tim Humas SMK-PP Negeri Banjarbaru/dya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *