Webinar Literasi Digital Tabalong; Jaga Diri dan Kesehatan Melalui Dunia Digital

Penggunaan internet yang semakin meningkat hingga berada di angka 73,3% dari keseluruhan total penduduk Indonesia.

TANJUNG, Koranbanjar.net – Peningkatan pengguna internet ini meningkat sebanyak 8,9% setiap tahun, 25% lebih banyak pengguna internet daripada total jumlah penduduk Indonesia, hal ini memperkuat dugaan bahwa tiap orang bisa mempunyai lebih dari 1 ponsel.

Presiden RI Joko Widodo meluncurkan program literasi digital yang bertujuan untuk edukasi bagi masyarakat agar rakyat Indonesia semakin melek internet, Selasa (6/7/2021), Kemenkominfo RI bekerja sama dengan Siberkreasi untuk melaksanakan webinar literasi digital di Kabupaten Tabalong, dipandu host Dika Putra Wijaya.

Webinar literasi digital Kabupaten Tabalong berjudul “Jaga diri dan kesehatan melalui dunia digital” ini dibuka secara resmi oleh Bupati Tabalong, Drs H Anang Sykhfiani, yang mengingatkan tentang empat pilar pada peta literasi digital yakni digital skills, digital safety, digital ethics, dan digital culture.

Nara sumber pertama, M Ishaq Firdaus, CEO dan Investor menyampaikan materi mengenai trend pekerjaan dan usaha di dunia digital.

“Dunia sedang bergeser menjadi dunia digital. Ini menjadi sebuah peluang, Indonesia sedang mengejar kemajuan untuk pasar digital yang jauh lebih bagus. Hal ini memberikan peluang besar terhadap para pebisnis,” ujarnya.

Ishaq memberikan empat tips tentang skills yang harus dibangun dalam ekosistem digital.
1. Focus on skill
2. Become deep specialist
3. Take a dream and becoming vision
4. Make a team

“Indonesia negara ke-5 dengan startup terbanyak, ada 2.229 startup yang ada di Indonesia. Pekerjaan digital semakin bertumbuh dan pekerjaan konvensional tetap berada di tempat yang sama,” tambahnya.

Nara sumber kedua, Pebriadin Hapiz, memaparkan dampak penyebaran berita hoax.
“Dampak dari hoax ini sangat mengerikan. Dari perpecahan di tengah masyarakat, hancurnya reputasi nama baik, hingga terganggunya konduktivitas ekonomi,” ujarnya.

Pebriadin memberikan 6 tips untuk menghindari berita hoax.
1. Cek sumber berita
2. Jangan terprovokasi
3. Bandingkan informasi
4. Koreksi informasi
5. Perbanyak informasi
6. Baca seluruhnya

Pebriadin juga memberikan link www.aduankonten.id, jika ada yang ingin mengadukan konten negatif kepada Kemenkominfo sehingga dapat diproses.

Nara sumber ketiga, Sandy Kusuma, pemain basket profesional berbagi cerita tentang bermain basket di saat pandemi.

“Olahraga di masa pandemi itu sangat bagus, maksimal 1 jam sudah sangat baik,” ucap Sandy. Ia menceritakan bahwa olahraga di saat pandemi bisa saja terhambat, tapi latihan bersama dan pembelajaran masih bisa dilakukan secara online.

Nara sumber, Eddi Suriyani, seorang founder dan pimpinan Sarabakawa Design, memaparkan tentang peran orangtua dalam memberikan ajaran tentang keamanan internet untuk anak.

“Peran orangtua itu sebagai sumber informasi, mendampingi, dan memberikan contoh yang baik. Namun, ada kalanya terhambat karena cara mendekati anak yang salah,” ujarnya.

Eddi memberikan tiga kunci untuk mendekati anak. “Jadilah diri sendiri, cara komunikasi yang efektif, dan cari pengetahuan. Jangan kudet (kurang update)!” tegasnya. (and)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *