BANJARBARU,KORANBANJAR.NET – Hingga memasuki penghujung bulan Agustustu ini, wilayah Kalsel masih sangat jarang dituruni hujan. Hal ini menyebabkan beberapa wilayah di Kalsel menjadi rawan titik kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Menurut Operator IT Pusdal Ops Badan Penanggulangan Bencana Dareah (BPBD) Provinsi Kalsel, Erie, ada 4 daerah di 4 kabupaten yang ada di Kalsel sudah menjadi titik rawan karhutla.
“Dalam bulan ini yang sangat sering terjadi kebakaran atau dibilang rawan kebakaran adalah Banjarbaru, Karang Intan (Kabupaten Banjar), Bati-Bati (Kabupaten Tanah Laut) dan Kandangan (Kabupaten HSS),” ujarnya saat ditemui koranbanjar.net di kantor BPBD Provinsi Kalsel, Banjarbaru, Kamis (30/8) tadi.
Disebutkannya, dari 4 titik rawan karhutla itu, BPBD Kalsel memprioritaskan penanganan dan perhatian di wilayah Guntung Damar, Banjarbaru. Sebab, di wilayah tersebut mengalami kondisi terparah rawan karhutla. Selain itu, karhutla yang terjadi di Guntung Damar juga bisa mengganggu aktivitas penerbangan pesawat karena jaraknya yang berdekatan dengan Bandara Syamsudin Noor.
“Data dari kami, terhitung dari bulan Januari sampai Agustus 2018 ini, ada 87 kejadian karhutla di 369.6 hektar lahan yang ada di Banjarbaru. Kemudian Karang Intan dan Tahura juga sering terjadi karhutla,” terangnya.
Mengantisipasi hal tersebut, dikatakan Erie, BPBD Kalsel sudah mendirikan 5 pokso pemantau karhutla.
“Posko 1 berada di BPBD Kalsel, posko 2 ada di Barito Kuala (Batola), posko 3 di Sungai Tabuk, Posko 4 di Liang Anggang dan posko 5 di Bati-Bati. Selain itu juga didatangkan heli bomber yang digunakan untuk pemadaman melalui jalur udara, serta heli patrol. Sedangkan untuk heli bomber tambahan, masih berada di Sampit,” jelasnya. (maf/dny)
