BANJARMASIN, koranbanjar.net – Salah seorang wartawan dari sebuah media online Kalsel mendapatkan intimidasi ketika ingin meminta konfirmasi terkait aktivitas truk yang sedang memuat kayu, karena telah memakan badan jalan umum. Satu warga yang dimintai keterangan, merasa terusik dan langsung mengeluarkan kata-kata kasar hingga mengancam akan memukul wartawan tersebut.
Sebelumnya Jumat (26/7/2019) pagi pukul 10.30 Wita wartawan itu melihat aktivitas bongkar muat kayu yang berlokasi di bawah jembatan Basirih Jalan Tembus Mantuil Kecamatan Basirih Selatan, Banjarmasin.
Karena berada di jalur terlarang, spontan wartawan tadi menghampiri bermaksud ingin bertanya perihal izin aktivitas bongkar muat.
Salah satu buruh mengatakan bongkar muat yang mereka kerjakan atas izin salah satu warga bernama Fm bertempat tinggal tidak jauh dari lokasi pembongkaran.
Setengah jam setelah itu wartawan berinisial AL itu mencoba mendatangi Fm untuk meminta konfirmasi. Namun baru saja mengajukan dua pertanyaan tiba-tiba Fm marah dan mengeluarkan kata-kata kasar sembari mendorong badan wartawan itu.
“Kamu itu menginterogasi lebih dari polisi, maunya apa kamu, pergi kamu dari sini saya tidak butuh wartawan. Kalau tidak mengenal hukum akan saya pukuli kamu disini, saya mantan preman supaya kamu tahu,” ucapnya sembari mendorong badan wartawan itu.
Bahkan ia mencaci dengan kata-kata kurang pantas dan melecehkan harga diri wartawan dengan mengatakan menemuinya hanya ingin meminta uang beras.
“Tidak ada kerjaan lain ya selain mengurusi saya, kalau ke sini mau minta uang beras, bilang aja nanti kita kasih 50 ribu,” katanya yang didampingi istri dan orang tuanya.
Tidak berhenti sampai disitu, Fm yang didukung istrinya terus melontarkan ancaman mengarah pada keselamatan diri wartawan bersangkutan
“Bapak tidak boleh berlaku kasar dengan saya, apalagi sampai mendorong badan saya. Kita datang baik-baik minta izin untuk melakukan konfirmasi, kalau bapak tidak mau jawab tidak jadi masalah, tetapi jangan main ancam-ancam segala mau pukuli saya. Kami jurnalis ada kode etik dan dilindungi hukum, kalau saya tuntut tidak terima bapak akan dijerat hukum,” ucap wartawan kala itu.
Keributan mulai mereda setelah beberapa warga datang melerai. Hingga berita ini diturunkan belum ada info langkah selanjutnya apakah AL akan melaporkan atas ancaman dan pelecehan tersebut atau membiarkan permasalahan tidak diperpanjang. (tim)