KARANG INTAN, koranbanjar.net – Pasca ribuan ikan budidaya milik warga mati secara massal di keramba, air sungai tercemar dan mengeluarkan bau busuk.
Akibatnya, warga Desa Sungai Asam, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar tak bisa lagi memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar mendistribusikan air bersih untuk warga terdampak ribuan ikan mati di Desa Sungai Asam.
Sekretaris Desa (Sekdes) Sungai Asam, Waliudin menjelaskan, air bersih yang distribusikan ke Desa Sungai Asam ludes dalam waktu kurang lebih satu jam diserbu warga.
“Dari bantuan yang sudah dikirim, tak sampai satu jam sudah habis,” ujarnya kepada koranbanjar.net, Kamis (17/10/2019).
Pernyataan serupa juga disampaikan Ketua RT 02 Desa Sungai Asam, yang saat itu ikut antre mengambil air bersih. Menurutnya, bantuan air bersih belum mencukupi.
“Sangat kurang sekali, seharusnya untuk air bersih di RT 02 ini perlunya dua tandon,” katanya.
Ia mengatakan, pihak BPBD mendistribusikan air bersih hanya satu tandon kapasitas 1.200 liter.
Selain bantuan dari BPBD, warga Desa Sungai Asam jua dibantu perusahaan aspal yang beroperasi di daerah Sungai Asam.
-
Pasca Ribuan Ikan Mati, Air Bau Busuk! Dicampur Pengharum Tetap Tercium
-
Ribuan Ikan Mati, Penambak Desa Sungai Asam Rugi 500 Juta
-
VIDEO: Ribuan Ikan di Desa Sungai Asam Mati Mendadak, Ini Penyebabnya
-
Akibat Ribuan Ikan Mati, Desa Sungai Asam Kekurangan Air Bersih
“Untuk dari desa sendiri, kami dibantu oleh mobil tangki milik perusahaan aspal, tapi hanya dapat beroperasi di malam hari saja,” tuturnya.
Ditambahkannya, bantuan air bersih pasca ribuan ikan mati sudah dua hari belakangan ini didistribusikan.
Diketahui, matinya ribuan ikan budidaya milik warga ini terjadi sejak Minggu (13/10/2019) malam. (mj-30/dra)